Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara menggandeng ulama untuk mencegah tawuran anak remaja dan siswa sekolah yang kerap terjadi di daerah itu, khususnya selama Ramadhan tahun ini.
"Kami akan bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), DMI (Dewan Masjid Indonesia) dan seluruh Dewan Kemakmuran Masjid di Jakarta Utara," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Ahmad Fuady di Jakarta,Rabu.
Menurut dia, kerja sama yang dilakukan dengan meningkatkan kegiatan di masjid atau mushalla yang ada di Jakarta Utara untuk mengisi waktu libur anak sekolah di awal Ramadhan.
Ia mengatakan dengan banyaknya kegiatan yang menarik perhatian di masjid yang diharapkan para pemuda di Jakarta Utara bisa mengisi waktu selama Ramadhan dengan hal positif.
"Kita akan meningkatkan kegiatan di masjid-masjid atau mushalla sehingga mengisi bulan suci ini dengan kegiatan positif," katanya.
Baca juga: Kepolisian dirikan 21 pos pantau untuk antisipasi kerawanan kamtibmas
Ia meyakini jika pemuda di Jakarta Utara tidak lagi berkegiatan di tempat-tempat yang rawan tawuran dan diberikan kesibukan sepanjang Ramadhan maka itu akan mengurangi potensinya.
"Tidak berkegiatan di tempat yang rawan tawuran. Kita arahkan ke kegiatan ibadah," kata dia
Sebelumnya Polres Metro Jakarta Utara mendirikan 21 pos pantau di seluruh wilayah tersebut sebagai upaya untuk mengantisipasi kerawanan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) pada Ramadhan 1446 Hijriah.
"Pos pantau kami dirikan dalam rangka mengantisipasi adanya peningkatan kegiatan masyarakat dalam rangka melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadhan," katanya.
Polres Metro Jakarta Utara bersama Kodim 05/02 Jakarta Utara serta Pemerintah Kota Jakarta Utara akan menempatkan personel di pos tersebut secara bergantian untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
Baca juga: Polres Jakpus tangkap tiga remaja saat bubarkan tawuran di Cikini
Setiap pos pantau akan ada penempatan 10 personel dari unsur TNI, Polri, Satpol PP serta perwakilan RT dan RW yang sangat mendukung pelaksanaan pos pantau itu.
"Selain pos pantau, kami juga rutin melakukan patroli terutama di sejumlah lokasi rawan aksi kejahatan," kata dia.
Sering terjadi
Data yang dihimpun ANTARA menunjukkan, selama Ramadhan, di Jakarta sering mengalami peningkatan kasus tawuran, meskipun beberapa pejabat melaporkan penurunan, data menunjukkan bahwa insiden tawuran tetap terjadi.
Pada Maret 2024, Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, menyatakan bahwa tren tawuran remaja saat bulan suci itu, telah berkurang dan tidak terdengar lagi.
Baca juga: Jaktim prioritaskan penataan kawasan stop tawuran di Klender
Namun, pada periode yang sama, Polda Metro Jaya mencatat delapan tawuran sejak awal Ramadhan.
Selain itu, pada Maret 2024, polisi melaporkan peningkatan tren "tawuran sarung" di Jakarta Selatan selama Ramadhan, meskipun secara keseluruhan angka kejahatan menurun.
Pada tahun sebelumnya, Polda Metro Jaya mencatat enam tawuran dalam tiga hari pertama Ramadhan 1444 Hijriah.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025