BRI optimistis keberadaan bank emas perkuat fondasi perekonomian

4 hours ago 3
pembentukan bullion bank atau bullion services bagi BRI (secara grup) sangat penting karena ini akan menjadi sumber pertumbuhan baru

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk (BRI) optimistis bahwa keberadaan bank emas (bullion bank), yang baru diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada Rabu, akan memperkuat fondasi perekonomian nasional ke depan.

“BRI sebagai induk holding ultra mikro yang beranggotakan Pegadaian dan PNM siap memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan program bank emas ini,” kata Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Rabu.

Peresmian bank emas menjadi milestone atau tonggak penting bagi perjalanan Pegadaian yang merupakan perusahaan anak BRI (BRI Group) di mana porsi kepemilikan saham di Pegadaian sebesar 99,99 persen.

Selain itu, Pegadaian juga tergabung dalam Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan BRI sebagai induk.

Pegadaian telah mengantongi izin usaha bulion dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 23 Desember 2024. Melalui melalui surat bernomor S-325/PL.02/2024, OJK menyetujui Pegadaian untuk melaksanakan kegiatan usaha bulion yang meliputi deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi, maupun perdagangan emas.

Selain Pegadaian, ada Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mendapatkan izin resmi pelaksanaan bank emas dari OJK melalui Surat OJK No. S-53/PB.22/2025 pada 12 Februari 2025. Izin tersebut mencakup dua kegiatan usaha utama antara lain penitipan emas dan perdagangan emas.

Sunarso mengingatkan bahwa BSI juga masih terasosiasi dengan BRI di mana BRI memiliki porsi kepemilikan saham di BSI sebesar 15 persen.

“Maka, arti pembentukan bullion bank atau bullion services bagi BRI (secara grup) sangat penting karena ini akan menjadi sumber pertumbuhan baru,” kata dia.

Dalam hal dukungan BRI terhadap Pegadaian, Sunarso menjelaskan bahwa perseroan telah memiliki berbagai strategi salah satunya yaitu traning berupa pendidikan penguasaan profil bisnis ekosistem emas untuk RM Bullion.

Strategi kedua yakni pipeline berupa penyediaan pipeline potensi nasabah bullion dari data kelolaan BRI dan pemanfaatan data analytics.

Ketiga, sinergi hulu ekosistem, yakni dengan mengorkestrasi MoU korporasi ekosistem emas (MIND ID, PT Freeport, Amman) dengan Pegadaian. Keempat adalah funding berupa sindikasi pembiayaan (credit line, bank garansi) untuk bullion.

Terakhir atau yang kelima yakni vaulting berupa pemanfaatan aset BRI (kantor, kluis, SDB) untuk memperluas fasilitas layanan bullion serta sinergi lainnya berupa pemanfaatan produk (Britama, simpedes, BRImo, Qlola) dan cross selling tenaga pemasar.

Sementara itu, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan juga menyampaikan optimismenya terhadap keberadaan bank emas yang dapat mengakselerasi perekonomian nasional.

Pada tahun 2024, total kelolaan bisnis emas Pegadaian mencapai 90 ton yang terdiri atas gadai emas, cicil emas dan tabungan emas.

Sementara itu, realisasi penjualan emas Pegadaian mencapai 9 ton dalam bentuk cicil emas dan tabungan emas atau naik sebesar 35 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Bank emas menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Pegadaian dengan potensi peningkatan laba sebesar 13 persen di 2025 dengan total gold deposit balance sebesar 12 ton,” kata Damar.

Baca juga: BRI: Emas di masyarakat bisa dimonetisasi jadi likuiditas pembangunan

Baca juga: Dirut BRI: Fundamental kinerja Himbara solid di tengah dinamika global

Baca juga: BRI: Volume transaksi emas lewat BRImo Rp279,8 miliar

Baca juga: OJK optimistis minat terhadap usaha bulion semakin meningkat

Baca juga: Prabowo: Bank emas tingkatkan pengendalian stabilitas moneter

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |