PMKS bawa anak di Jaktim sudah berlangsung lebih dari delapan tahun

3 months ago 12

Jakarta (ANTARA) - Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang membawa anak dalam kondisi tidur di sekitar Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur, sudah lebih delapan tahun menjalani perilaku buruk itu.

"Sudah lama saya juga lihatnya pengemis pakai kostum badut, terus gendong anaknya yang lagi tidur," kata pengguna KRL asal Pondok Kopi, Yuliana (38) saat ditemui di Stasiun Klender Baru, Jakarta Timur, Senin.

Yuliana mengaku sering melihat pengemis tersebut sudah melakukan aksi minta-mintanya sambil duduk di tangga Stasiun Klender Baru sejak anak pertamanya masih kecil.

"Anak pertama waktu itu seinget saya perempuan, sekarang sudah SD dan dari dulu juga diajak mengemis. Sekarang anak kedua cowok, balita itu kayaknya," ujar Yuliana.

Selain itu, Yuliana menyebutkan, pengemis ibu-ibu menggendong anak yang tertidur itu biasa dimulai sore hingga malam hari.

"Biasanya sore pas lagi ramai bubaran kantor, dia sudah nunggu sekitar Jembatan Penyebrangan Orang (JPO). Sampai malam bahkan, kalau hujan juga tetap ada," katanya.

Baca juga: Jaktim awasi pengemis suami istri usai pulang dari RSKD Duren Sawit

Rumah pengemis berkostum badut itu berada di daerah Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur (Jaktim). "Saya saja bolak-balik kerja dari dulu sudah sekitar delapan tahun, sampai sekarang masih ada," katanya.

Hal serupa dikatakan warga asal Penggilingan, Rama (42) yang mengaku sering melihat pengemis membawa anak tertidur itu setiap malam.

"Pokoknya kalau saya pulang kerja, malam itu sudah ada di sini duduk, anaknya tidur terus. Curiga ya curiga cuma kan kita gak tahu gimana kenyataannya," kata Rama.

Sebelumnya diberitakan, PMKS yang membawa anak dengan kondisi tertidur di sekitar Stasiun Klender Baru, Jaktim, sempat menangis histeris hingga dibela oleh preman sekitar saat hendak dijaring.

Baca juga: Suami yang paksa istrinya mengemis dipulangkan dari RSKD Duren Sawit

Petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Timur melalui Satuan Tugas (Satgas) Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Posko Buaran melakukan penjangkauan terhadap pengemis pada Minggu (25/5) malam.

"Selang beberapa menit (saat penjangkauan), pengemis berteriak-teriak menangis histeris membuat masyarakat bahkan preman di area tersebut membela pengemis," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Rizqon Hermawan saat dihubungi di Jakarta Timur, Senin.

Rizqon menyebutkan, pengemis itu masih memiliki suami yang merupakan sopir angkutan kota (angkot). Saat pengemis tersebut menangis, petugas langsung dikerumuni preman di area tersebut.

Lalu, petugas hanya memberikan edukasi dan menyuruh pengemis itu pergi dari Stasiun Klender Baru untuk menghindari kericuhan yang semakin meluas dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Laporan terkait pengemis itu tersebut sudah dia terima berulang kali melalui manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship Management/CRM). Petugas juga sudah berulang kali menghalau pengemis yang dimaksud.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |