Denpasar (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Selatan memastikan sistem kelistrikan di Pasar Badung, Bali sudah dipulihkan pascabanjir melanda wilayah tersebut.
Manager PLN UP3 Bali Selatan I Putu Kariana di Denpasar, Selasa mengatakan tim teknis diturunkan langsung ke lapangan untuk memastikan seluruh jaringan berfungsi optimal.
“Kami tidak hanya fokus pada pemulihan pascabanjir, tetapi juga mengutamakan aspek keselamatan ketenagalistrikan (K2) dan keselamatan serta kesehatan kerja (K3) dalam setiap langkah yang dilakukan,” ujarnya.
Proses pemulihan berlangsung lancar tanpa kendala berarti.
PLN melakukan pemeriksaan menyeluruh pada gardu distribusi, panel utama, hingga sambungan ke kios pedagang.
"Hasilnya, seluruh jaringan kembali normal sehingga kegiatan jual beli di pasar tradisional terbesar di Bali itu kembali ramai," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali I Gede Agung Teja mengapresiasi langkah cepat PLN dalam penanganan kelistrikan.
“Kami melihat koordinasi PLN dengan seluruh pihak berjalan sangat baik. Penanganan di Pasar Badung dilakukan cepat, terukur, dan penuh perhatian terhadap aspek keselamatan,” katanya.
Selain pemulihan, PLN juga menyiapkan langkah antisipasi dengan menambah personel teknis dan peralatan pendukung di sekitar Pasar Badung.
Pemantauan dilakukan secara real time untuk menjaga keandalan pasokan listrik.
Menurut Teja sinergi antara PLN dan BPBD menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana.
Keberhasilan itu menegaskan komitmen PLN untuk hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam kondisi normal tetapi juga saat terjadi bencana.
Baca juga: PLN Indonesia Power membantu masyarakat terdampak banjir di Bali
Baca juga: PLN: Sistem kelistrikan di RSUD Wangaya Denpasar pulih pascabanjir
Baca juga: PLN percepat pemulihan listrik Bali di tengah cuaca ekstrem dan banjir
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
