Jayapura (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat berhasil melistriki dua kampung di Distrik Dogiyai, Kabupaten Dogiyai, Papua Pegunungan di mana ini sebagai kado Natal 2025 dan Tahun baru bagi masyarakat setempat.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar di Jayapura, Jumat mengatakan, untuk proses penyambungan akan dilakukan dua tahap di mana dari 200 rumah tangga, 37 pelanggan yang telah terlistriki sedangkan sisanya sedang dalam proses.
"Untuk menyediakan akses listrik kepada seluruh rumah tangga di kedua kampung tersebut, diperlukan pembangunan beberapa infrastruktur," katanya.
Menurut Diksi, diantaranya berupa jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 2,44 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 3,43 kms serta dua unit gardu distribusi yang masing-masing berkapasitas 100 kVA.
"Kami akan terus berusaha menghadirkan listrik ke seluruh pelosok meskipun dihadapkan pada tantangan dan aksesibilitas karena ini sesuai dengan arahan pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Dogiyai, Yudas Tebai di Jayapura mengatakan, kehadiran listrik ini menjadi kado natal terindah di mana setelah puluhan tahun hidup dalam kegelapan, kini Kampung Motito dan Bobobutu dapat menyala 24 jam penuh setiap harinya.
"Untuk menuju ke kampung tersebut membutuhkan perjalanan tujuh jam dari Kabupaten Nabire sehingga hadirnya listrik saat ini memberikan harapan puluhan rumah tangga untuk hidup lebih mudah saat melakukan berbagai aktivitas," katanya.
Menurut Yudai, pihaknya sangat mendukung penuh program pelayanan listrik di seluruh wilayah Kabupaten Dogiyai.
"Listrik merupakan kebutuhan dasar untuk membuka jalan bagi kemajuan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Melihat hal itu kami sangat mendukung upaya PLN untuk menjangkau wilayah-wilayah terpencil di Kabupaten Dogiyai," ujarnya.
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































