Batam (ANTARA) - PT PLN Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menghadirkan diskon biaya tambah daya hingga 80 persen untuk semua golongan pelanggan 1 phasa dalam rangka memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Direktur Utama PT PLN Batam Kwin Fo dalam keterangan tertulis yang diterima di Batam, Jumat, mengatakan program tersebut merupakan bentuk apresiasi PLN Batam kepada pelanggan, sekaligus upaya mempermudah masyarakat mendapatkan akses listrik yang lebih besar dengan biaya lebih terjangkau.
Program bertajuk "Semarak Kemerdekaan" ini berlangsung mulai 15 hingga 30 Agustus 2025.
“Dalam semangat memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia, kami menghadirkan promo Semarak Kemerdekaan agar pelanggan bisa menikmati listrik yang lebih nyaman melalui kemudahan tambah daya. Semoga program ini dapat memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ujar dia.
Sebagai informasi, pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA yang ingin naik daya ke 2.200 VA, pada kondisi normal harus membayar Rp1.560.000.
Namun dengan program tersebut, biaya yang dibayarkan hanya Rp312.000 ditambah Uang Jaminan Langganan (UJL) sebagai jaminan pemakaian listrik selama menjadi pelanggan PLN Batam.
Kwin Fo menegaskan, promo "Semarak Kemerdekaan" berlaku untuk seluruh golongan pelanggan, mulai dari rumah tangga, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), industri kecil, hingga sosial.
“Kesempatan ini sangat sayang untuk dilewatkan. Ke depan, belum tentu ada promo serupa dengan potongan sebesar ini,” katanya, menambahkan.
Untuk mendapatkan promo itu, pelanggan hanya perlu membawa identitas diri dan bukti pembayaran rekening listrik terakhir ke Kantor Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) di Batam Center, Nagoya, Batu Aji, atau Tiban.
Pelanggan juga dapat menghubungi Contact Center PLN Batam di (0778) 5702 123, Pelayanan Virtual PLN Batam, atau media sosial resmi PLN Batam.
Petugas akan dengan senang hati memberikan informasi dan membantu proses pendaftaran.
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.