PIS: IMW untuk kolaborasi hadapi tantangan industri maritim global

1 week ago 14
Kita bisa mengambil 'lesson learned' dari perusahaan internasional untuk terus menjaga performa bahkan meningkatkan performa di 'market' internasional

Jakarta (ANTARA) - Direktur Perencanaan Bisnis PT Pertamina International Shipping (PIS) Eka Suhendra mengatakan Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 dapat menjadi ajang untuk berkolaborasi dalam menghadapi tantangan industri maritim global di tengah ketidakpastian.

"Kita bisa mengambil lesson learned dari perusahaan internasional untuk terus menjaga performa bahkan meningkatkan performa kita di 'market' internasional, serta membahas topik-topik penting seperti digitalisasi dan 'sustainability', yang saat ini juga tengah dikembangkan di kapal-kapal PIS,” kata Eka Suhendra dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 yang digelar pada 26 hingga 28 Mei 2025 di Jakarta mengangkat tema Asia’s Maritime Leadership: Connectivity, Sustainability, and Digitalization, yang merupakan inisiatif strategis Kementerian Perhubungan, dengan bersinergi dan didukung oleh Indonesian National Shipowners’ Association (INSA), PT Pertamina International Shipping (PIS) dan PT Pelindo (Persero).

IMW juga akan mempertemukan pelaku industri, pembuat kebijakan, akademisi dan inovator dalam industri maritim global.

Salah satu tokoh yang direncanakan hadir dalam perhelatan ini adalah Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO) Arsenio Dominguez.

Adapun tantangan di industri maritim global antara lain menyangkut digitalisasi dan keberlanjutan (sustainability). Direktur Strategi PT Pelindo Persero Prasetyo mengatakan pengadopsian teknologi baru juga merupakan salah satu isu yang menjadi daya tarik. Pelindo, kata dia, sedang melakukan transformasi digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

"Untuk itu kami sangat senang dengan adanya IMW ini, karena industri maritim Indonesia memiliki keunikannya tersendiri sebagai negara kepulauan dan berada di lokasi yang strategis. Tentunya kita selama pelaku industri harus berkolaborasi untuk membentuk ekosistem maritim nasional kita yang lebih kuat dan berdaya saing," ujar Prasetyo.

Sementara itu, Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto menjelaskan bahwa Indonesia Maritime Week rencananya dikembangkan menjadi agenda tahunan.

Dalam gelaran tersebut, akan dibahas topik-topik yang menjadi sorotan di industri maritim untuk membantu memecahkan masalah dan mengutilisasi kolaborasi regional untuk kemajuan bersama.

"Ini bisa menjadi ajang belajar bagi kita semua. Sejumlah tantangan untuk peningkatan daya saing pelayaran nasional merupakan suatu hal yang butuh dukungan seluruh pihak, maka kita perlu duduk bersama, baik industri, regulator, lembaga pendidikan pelaut dan lainnya untuk menjawabnya di acara IMW 2025,” kata Carmelita.

Sebelumnya, menurut Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Antoni Arif Priadi, gelaran IMW 2025 dapat menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk meningkatkan perannya dalam industri pengiriman (shipping) global.

"Kami berharap makin banyak kerja sama yang terjalin antara perusahaan luar negeri dengan industri maritim nasional," kata Antoni.

Sektor maritim Indonesia menyumbang 7 persen terhadap PDB nasional, dan menjadi salah satu potensi besar untuk mendorong kemajuan industri maritim ASEAN.

Sedangkan kawasan Asia berada di pusat perdagangan global dengan menangani lebih dari 50 persen perdagangan laut dunia dan menjadi rumah bagi beberapa pelabuhan tersibuk di dunia.

Baca juga: INSA dorong daya saing pelayaran nasional lewat IMW 2025

Baca juga: Indonesia Maritime Week buka peluang investasi di industri maritim

Baca juga: Sea Indonesia 2025 tampilkan kolaborasi global industri maritim

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |