PINTU imbau masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan

1 week ago 7

Jakarta (ANTARA) - PT Pintu Kemana Saja (PINTU), perusahaan yang menyediakan platform jual beli aset kripto, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan PINTU.

Menurut perusahaan, dua modus yang paling umum antara lain penggunaan nama perusahaan secara tidak sah serta nomor WhatsApp palsu yang mengklaim sebagai kontak resmi perusahaan.

“Salah satu modus penipuan yang ditemukan adalah dengan mencantumkan nomor palsu yang muncul saat pengguna melakukan pencarian WhatsApp Pintu kripto atau WhatsApp PINTU Investasi pada Google,” kata Head of Product Marketing PINTU Iskandar Mohammad dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Iskandar menegaskan, seluruh komunikasi resmi perusahaan hanya dilakukan melalui surel (email) dengan alamat [email protected] dan fitur live chat di aplikasi PINTU.

Penggunaan WhatsApp hanya diperuntukkan untuk mengirim kode one-time password (OTP), bukan untuk komunikasi dengan pengguna. Tim customer success (CS) PINTU tidak pernah menggunakan nomor WhatsApp maupun nomor telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna.

“Selain itu, situs resmi PINTU adalah pintu.co.id, dan setiap website lain yang mengatasnamakan PINTU dapat dipastikan palsu,” tuturnya.

Iskandar menuturkan, modus dan ancaman penipuan bisa terjadi di berbagai industri tak terkecuali kripto. Mengutip Pintu Academy, setidaknya terdapat empat jenis penipuan kripto termasuk iming-iming hadiah gratis dengan meminta data-data pribadi serta berpura-pura meniru orang lain dengan menduplikasi akun media sosial.

Kemudian, ada pula phising dengan menyamar dan mengubah identitas seolah-olah sebagai perusahaan kripto resmi, dengan mengubah nama website perusahaan hingga menggunakan nomor WhatsApp palsu. Terakhir, serangan ransomware yakni upaya peretas (hacker) untuk memblokir akses situs dan memasukkan ke dalam program komputer.

Jika konsumen atau masyarakat dihubungi bukan dari layanan resmi, seperti WhatsApp palsu, harap segera blokir nomor tersebut.

"Jangan mudah percaya dan tergiur iming-iming imbal hasil investasi yang ditawarkan,” ujar Iskandar.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan data pribadi kepada siapa pun, dan mengunduh atau mengklik tautan yang berasal dari situs tidak resmi.

Baca juga: Kiat agar mudik aman dari serangan penjahat siber

Baca juga: Total volume perdagangan kripto di Pintu naik lebih dari 150 persen

Baca juga: OJK ungkap tren modus baru di sektor keuangan

Baca juga: OJK matangkan rencana implementasi Anti Scam Center

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |