Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 100 duta dai dan 100 imam shalat tarawih sudah terpilih melalui program yang merupakan kolaborasi antara Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Qur’an (LBIQ) serta Baznas-Bazis DKI Jakarta.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesra) Sekretariat Daerah (Setda) DKI Jakarta Hendra Hidayat berharap para duta dai ikut membantu dalam menyosialisasikan program-program pemerintah melalui materi dakwah kepada masyarakat, khususnya selama Ramadhan 1446 Hijriah/2025.
"Lakukan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh serta penuh tanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penampilan yang terbaik sebagai duta imam dan duta dai sehingga dapat tercipta suasana Ramadhan yang khusyuk, aman dan sejuk," kata dia melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Adapun tema Program Duta Dai dan Imam Tarawih tahun ini ,yakni "Syiar Ramadan di Jakarta: Wahana Menggali Hikmah dan Meraih Berkah dalam Menyongsong 5 Abad Kota Jakarta".
Tema ini menggambarkan semangat menghidupkan Ramadhan di Jakarta, sekaligus menggali hikmah yang terkandung dalam ibadah Ramadan serta meraih berkah yang melimpah.
"Semoga yang kita lakukan ini senantiasa bernilai ibadah di hadapan Allah SWT," ujar Hendra.
Baca juga: Transjakarta izinkan penumpang berbuka puasa di dalam bus
Baca juga: Baznas adakan Pesantren Marjinal selama Ramadhan di Jakarta
Dia berharap akan ada peningkatan jumlah peserta Program Duta Dai di tahun berikutnya, sesuai dengan jumlah masjid dan musala yang ada di Jakarta.
Ketua LBIQ DKI Jakarta Supli Ali berpendapat Program Duta Dai dan Imam Tarawih tidak sekadar memberikan manfaat bagi masyarakat, tetapi juga motivasi bagi para imam masjid dalam meningkatkan kualitas beribadah.
Lalu, melalui Program Duta Imam Tarawih diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah salat tarawih di seluruh Jakarta dengan menghadirkan para penghafal Al Quran sebagai imam.
"Pelantunan ayat suci oleh Duta Imam Tarawih dapat menciptakan suasana salat tarawih yang lebih khusyuk," katanya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
