Pimpinan MPR tekankan urgensi pemberdayaan kaum muda lewat ekraf 

3 hours ago 2
Kita harus cepat bermimpi mengejar apa yang ingin kita capai, yaitu ekonomi kreatif kita yang mendunia,

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menekankan urgensi pemberdayaan kaum muda melalui pengembangan ekonomi kreatif atau ekraf karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari strategi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Target pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ekonomi tumbuh delapan persen sehingga ekonomi kreatif salah satu yang memiliki peran strategis sebagai new engine of growth (mesin pertumbuhan baru),” kata Ibas, sapaan akrabnya, sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Selasa.

Menurut Ibas, pertumbuhan ekraf di Indonesia terbilang positif sejak pemerintahan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono hingga saat ini berkontribusi pada produk domestik bruto dari Rp500 triliun menjadi Rp1.400 triliun dan menyerap lapangan pekerjaan sekitar 27 juta orang.

“Ini menandakan peranan ekraf sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi bangsa dan gen milenial serta gen Z adalah aktor utamanya. Ekraf Indonesia ternyata juga diminati dunia karena memiliki nilai ekspor hingga 12,36 miliar dolar,” katanya.

Ia pun mengatakan selain bisa menjadi penyumbang pertumbuhan ekonomi delapan persen, ekraf juga dapat meningkatkan devisa, menyerap tenaga kerja, memberikan dampak positif pada keberagaman budaya, serta meningkatkan kualitas masyarakat.

“Kita harus cepat bermimpi mengejar apa yang ingin kita capai, yaitu ekonomi kreatif kita yang mendunia,” ajak dia.

Namun begitu, Ibas memandang generasi muda saat ini tidak terlepas dari tantangan, seperti fenomena takut ketinggalan atau fear of missing out (FOMO).

Fenomena tersebut dinilai menjadikan kaum muda, khususnya generasi milenial dan Z, menjadi latah dan akhirnya tidak memiliki fokus yang ditekuni.

Sebagai pembanding dari FOMO, Ibas menyebut kaum muda semestinya hanya perlu menerapkan konsep you only need one (YONO) atau fokus pada satu hal yang dirasa mumpuni.

“Jadi, kalau sudah bisa memecahkan tantangan, kemudian lakukan, lantas tekuni. Mengapa? Karena kalian bisa menjadi ahlinya. Keseriusan tersebut dijawab dengan solusi untuk tantangan tantangan yang ada,” kata Ibas.

Lebih lanjut, Ibas menegaskan bahwa Indonesia harus berpihak pada potensi anak bangsa.

Oleh karena itu, kata Ibas, pihaknya terus memperjuangkan dan mendorong agar usaha kreatif kaum muda memiliki platform yang menguntungkan, regulasi yang tepat, dan adanya kemudahan permodalan.

“Jika kita terus berkembang, berinovasi, dan berkarya, jangan pernah takut untuk mencoba dan menciptakan sesuatu yang baru. Jaga identitas bangsa, inklusif menggunakan kearifan lokal dalam cita rasa dan karya. Terus berkolaborasi menjadi solusi untuk negeri,” pesan Ibas.

Ibas menyampaikan hal itu dalam diskusi Kreatif Berkarya, Muda Berjaya: Ekonomi Kreatif “New Engine of Growth” di Jakarta, Selasa. Diskusi tersebut turut dihadiri oleh beberapa pelaku ekraf, di antaranya musisi Petrus Mahendra dan pengembang gim Gambir Studio Shafiq Husein.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |