Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas Pertamina, menegaskan ketahanan model bisnis menghadapi ketidakpastian global mulai dari gejolak geopolitik hingga potensi dampak kebijakan proteksionisme Amerika Serikat.
Direktur Utama PGN Arief S. Handoko dalam keterangannya di Jakarta, Senin mengatakan, dengan struktur bisnis terintegrasi yang sepenuhnya berbasis domestik yakni dari pasokan, infrastruktur, hingga pasar pelanggan, PGN mampu menjaga stabilitas operasional dan keuangan secara konsisten.
PGN memiliki resiliensi tinggi terhadap volatilitas global karena 93 persen pasokan berasal dari sumber domestik, didukung infrastruktur yang seluruhnya berada di Indonesia serta portofolio pelanggan yang berorientasi domestik.
"Hal itu menjadikan eksposur kami terhadap risiko eksternal relatif minimal," ujarnya dalam Seminar Emiten 2025 yang diselenggarakan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta.
Baca juga: Program PGN Muda Maju siapkan SDM unggul generasi muda
Ketegangan geopolitik dan kebijakan luar negeri AS diperkirakan menekan nilai tukar rupiah dan harga energi global.
Dampaknya, sektor ekspor, termasuk elektronik, garmen, dan kulit, berpotensi menurunkan aktivitas produksi, sehingga konsumsi gas industri diperkirakan turun sekitar 2,34 persen.
Di sisi pasokan, potensi gangguan pengiriman LNG global dari Qatar akibat eskalasi konflik di Selat Hormuz juga diwaspadai.
Namun, PGN tetap berada dalam posisi aman berkat prioritas pada sumber gas domestik dan diversifikasi portofolio suplai.
Baca juga: PGN tingkatkan konektivitas dan keandalan pasokan gas bumi nasional
Sebagai pengelola lebih dari 95 persen infrastruktur hilir gas nasional, PGN menjalankan strategi GAS atau Grow, Adapt, dan Step Out, yang memungkinkan PGN untuk menumbuhkan pasar gas dan infrastruktur domestik, beradaptasi dengan dinamika suplai dan regulasi, serta menjaga kesinambungan layanan energi bagi pelanggan industri, komersial, UMKM, dan rumah tangga.
"Kami percaya fundamental domestik yang kuat adalah kunci ketahanan jangka panjang. Fokus kami tetap pada optimalisasi gas bumi nasional melalui efisiensi infrastruktur, diversifikasi pasokan, dan kesinambungan layanan," ujar Arief.

PGN terus memperluas jaringan pipa dan terminal LNG untuk meningkatkan penetrasi pasar dan fleksibilitas pasokan energi ke berbagai wilayah.
Optimalisasi operasional serta sinergi dengan Pertamina Group menjadi katalis penguatan profitabilitas.
Baca juga: PGN dan Mubadala Energy jajaki potensi pasokan gas dari Blok Andaman
PGN juga bersinergi dengan Pemerintah dalam percepatan integrasi infrastruktur dan efisiensi logistik untuk mendukung harga gas yang kompetitif dan utilisasi energi domestik.
"Kami terus memonitor dan mengevaluasi dampak global terhadap operasional dan struktur biaya. Namun secara fundamental, PGN berada dalam posisi yang kuat untuk menjaga keberlanjutan dan menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan pemegang saham," sebut Arief.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.