PGA: Tumpukan sedimen Marapi munculkan aliran air yang berbahaya

2 months ago 26
Jika diamati dari kejauhan menggunakan bantuan kamera atau drone, bentuknya memang menyerupai rekahan atau retakan

Kota Bukittinggi (ANTARA) - Petugas Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) Teguh Purnomo menjelaskan tumpukan material letusan gunung api tersebut menyebabkan munculnya aliran air yang sewaktu-waktu berpotensi terjadinya banjir lahar dingin.

"Dari kejauhan bentuknya memang seperti rekahan pada bagian sisi puncak gunung, tapi itu merupakan aliran air yang muncul akibat tumpukan sedimen terutama saat musim hujan," kata Teguh Purnomo di Kota Bukittinggi, Sabtu.

Teguh mengatakan, jika diamati dari kejauhan menggunakan bantuan kamera atau drone, bentuknya memang menyerupai rekahan atau retakan. Namun, hal tersebut merupakan bekas aliran air bercampur material seperti batu dan pasir yang mengikis puncak atau dinding gunung.

Ia menegaskan, setelah erupsi besar 3 Desember 2023 tidak ada perubahan struktur bentuk Gunung Marapi. Hanya saja, setelah musim penghujan bekas aliran air yang mengalir deras seolah-olah membentuk seperti retakan atau rekahan.

Baca juga: PGA benarkan terjadi peningkatan aktivitas Gunung Marapi

"Jadi, sebenarnya bukan retakan tetapi endapan material yang masih labil yang kemudian mengisi celah-celah. Ketika terjadi hujan lebat menciptakan aliran hujan yang menyatu dalam suatu lembah," jelas dia.

Teguh memastikan aliran air tersebut sudah ada sebelum letusan besar 3 Desember 2023. Hanya saja, selama ini aliran air itu diselimuti pepohonan yang tumbuh subur sebelum terjadinya erupsi secara tidak kontinu hingga kini.

Ia mengingatkan kondisi tersebut tidak bisa diabaikan karena sangat rentan dan berbahaya terutama saat hujan dengan intensitas tinggi. Hal yang paling mungkin terjadi yakni banjir lahar dingin seperti peristiwa 11 Mei 2024 yang menelan puluhan korban jiwa.

"Ini cukup berbahaya ya, terutama untuk daerah-daerah di sekitar aliran sungai yang berhulu langsung dari puncak Gunung Marapi," ujarnya mengingatkan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga kini belum mengidentifikasi secara spesifik berapa jumlah aliran air yang muncul setelah letusan 3 Desember 2023. Namun, hasil pemantauan drone sebarannya berada di sisi lereng timur dan ke lereng selatan serta di lereng barat daya Gunung Marapi.

Baca juga: Erupsi, Gunung Marapi lontarkan abu vulkanik setinggi 1 kilometer

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |