Denpasar (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga menyalurkan bantuan logistik untuk membantu pengungsi yang terdampak banjir di sejumlah titik di Bali.
"Kami harap ini membantu mereka untuk segera bangkit dari kondisi darurat," kata Manager Komunikasi, Relasi dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di Denpasar, Bali, Jumat.
Bantuan logistik itu berupa beras, minyak, susu anak, makanan siap konsumsi, air mineral, selimut, handuk, tabung gas isi, serta paket makan siang.
Baca juga: Mensos salurkan logistik & santunan Rp2 miliar buat korban banjir Bali
Logistik tersebut diserahkan Manager Ritel Wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Deny Sukendar kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Bali I Nyoman Giri Prasta.
Tidak hanya bantuan logistik, pihaknya juga melakukan penyedotan air, pembersihan fasilitas umum, dan memberikan bantuan alat pemotong pohon dan alat pelindung diri.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan pemangku kepentingan lainnya guna memastikan bantuan dapat tersalurkan secara cepat dan tepat sasaran.
Baca juga: Mensos: Lagi cari solusi bantu korban banjir Bali bukan pemilik tanah
Sementara itu berdasarkan data sementara per Jumat (12/9) pukul 14.00 WITA, BPBD Provinsi Bali jumlah korban meninggal dunia akibat banjir mencapai 17 orang dan lima orang dalam pencarian.
Rinciannya 11 orang meninggal dunia di Denpasar, Jembrana (2), Gianyar (3) dan Badung (1).
Saat ini Provinsi Bali dalam masa tanggap darurat pasca-bencana banjir yang ditetapkan selama satu minggu sejak Rabu (10/9). Pada masa tanggap darurat itu pemerintah fokus evakuasi korban dan pemenuhan kebutuhan logistik bagi para pengungsi.
Baca juga: PMI Pusat kirim 2,5 ton bantuan untuk korban banjir di Bali
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.