Jakarta (ANTARA) - Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) berharap perjuangan RA Kartini dapat menyalakan semangat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di masa sekarang.
"Apa yang dilakukan oleh Kartini di masa lalu tentunya itu bisa kita jadikan sebagai tonggak untuk memperjuangkan hak-hak perempuan di masa kini," kata Anggota Komnas Perempuan, Daden Sukendar dalam diskusi publik dan bedah buku bertajuk Menyalakan Literasi, Menghapus Kekerasan, dan Meneguhkan Kesetaraan Perempuan, di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Menteri Arifah: Nyala semangat Kartini, inspirasi perempuan Indonesia
Daden Sukendar mengatakan perjuangan Kartini sangat luar biasa dalam memperjuangkan emansipasi perempuan di masa lampau.
Menurut dia, saat ini ada banyak Kartini modern yang muncul dengan segala kehebatannya di bidang masing-masing meskipun di tengah tantangan dan hambatan yang mereka hadapi.
Daden Sukendar berharap kekuatan Kartini juga bisa mendorong terwujudnya Indonesia yang bebas dari kekerasan serta tercapainya kesetaraan.
"Tentunya kita juga harus bisa merefleksikan keberhasilan yang sudah ditorehkan oleh Kartini untuk konteks saat ini, bagaimana kita bisa mewujudkan Indonesia yang bebas dari kekerasan, Indonesia yang bisa mewujudkan kesetaraan," katanya.
Baca juga: Hari Kartini momen refleksi masih rentannya perempuan di ruang publik
Baca juga: Komnas Perempuan dorong inisiatif korban kekerasan lapor
Hal ini penting mengingat berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan dalam tiga tahun terakhir, terdapat 4.000 hingga 4.500 laporan pengaduan kekerasan terhadap perempuan, dengan kekerasan fisik menempati peringkat teratas, disusul dengan kekerasan seksual.
Dalam acara tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1993-1998, Wardiman Djojonegoro hadir sebagai narasumber membedah buku Kartini yang ditulis olehnya.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025