Jakarta (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melaksanakan tahap kedua Program Kolaborasi Restorasi Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat di pesisir pantai utara Jawa Tengah (Jateng).
Bantuan itu ditujukan untuk warga di tiga desa pesisir, yakni Desa Morodemak, Purworejo dan Margolinduk di Kabupaten Demak.
"Program ini adalah bentuk nyata kontribusi Pelindo mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir. Kami percaya kolaborasi lintas sektor penting untuk menciptakan dampak sosial yang lebih luas dan berkelanjutan," kata Group Head Sekretaris Perusahaan Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Baca juga: PLN Babel tanam mangrove perkuat ekosistem pesisir
Adapun peresmian pelaksanaan program kolaborasi Pelindo bersama PT PLN (Persero) berlangsung di Kampus Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang.
Program yang diinisiasi oleh Pelindo tersebut tidak hanya menyasar pemulihan lingkungan pesisir, tetapi juga peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat melalui teknologi perikanan dan inovasi produk olahan laut.
Bantuan yang disalurkan mencakup alat GPS dan sistem analisis satelit untuk mendukung nelayan dalam menentukan lokasi penangkapan ikan secara lebih presisi, peralatan pengolahan hasil tangkap serta teknologi pemanfaatan limbah ikan.
Ardhy mengatakan program tersebut merupakan implementasi kebijakan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang dijalankan Pelindo dan PLN di bawah payung "Pelindo Peduli" dan "PLN Peduli".
Keduanya merujuk pada arahan Kementerian BUMN agar seluruh program sosial mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB/SDGs).
Melalui program tersebut, lanjutnya, Pelindo mendorong model pembangunan pesisir yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek ekonomi, tetapi juga keberlanjutan sosial dan ekologis.
Baca juga: KIARA desak pemerintah lebih pikirkan keberlanjutan ekosistem pesisir
Sementara itu, Rektor Undip Prof Suharnomo mengatakan kerja sama dengan Pelindo diharapkan terus terjalin. Kerja sama yang di dalamnya terdapat kegiatan penelitian, riset maupun program pengabdian ditujukan untuk membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan.
Selain pelatihan teknis, masyarakat juga dibekali keterampilan pemasaran digital dan penguatan kelembagaan lokal. Pendekatan zero waste diterapkan dalam pengolahan limbah ikan menjadi produk bernilai tambah, seperti pakan ternak dan tepung ikan. Semua itu diarahkan agar masyarakat mampu mengelola sumber daya laut secara mandiri dan berkelanjutan.
Sebelumnya, Pelindo dan PLN juga menginisiasi program restorasi ekosistem pesisir dengan teknologi inovatif, yaitu penerapan struktur Terumbu Buatan (APR) dan Apartemen Ikan (AFA) berbahan beton Fly Ash Bottom Ash (FABA).
Kegiatan itu mencakup pembuatan substrat beton FABA di workshop sebagai bahan utama APR dan AFA serta pendampingan teknis kepada kelompok nelayan di Kota Semarang dalam pengelolaan apartemen ikan.
Instalasi struktur apartemen ikan dilakukan di perairan Semarang. Sedangkan struktur terumbu buatan dipasang di perairan Karang Bokor, Teluk Awur, Kabupaten Jepara.
Baca juga: Perjuangan Sururi merawat ekosistem pesisir Semarang
Baca juga: Menjaga ekosistem laut dan pesisir Indonesia dengan ekonomi biru
Setelah pemasangan, kegiatan pemantauan dan evaluasi terus dilakukan guna memastikan efektivitas pemulihan ekosistem laut serta keberlanjutan habitat ikan di kawasan tersebut. Selain program tersebut, Pelindo sebelumnya juga berpartisipasi dalam pembangunan Taman Sustainable Development Goals (SDGs) Undip di Jepara pada 2022.
"Dalam jangka panjang, program-program yang dijalankan Pelindo diharapkan menjadi model pemberdayaan pesisir dan partisipasi BUMN untuk mendukung pemenuhan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah lainnya," ucap Ardhy.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025