Beijing (ANTARA) - Perdagangan jasa menjadi mesin yang semakin penting bagi pertumbuhan ekonomi China dan memiliki potensi yang besar, didorong oleh kemajuan teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), demikian disampaikan oleh para perwakilan global dalam Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) 2025 yang sedang berlangsung.
Pameran yang dibuka pada Rabu (10/9) dan akan ditutup pada Minggu (14/9) di Beijing tersebut menghadirkan serangkaian forum tingkat tinggi di mana para pejabat pemerintah, pemimpin industri, dan pakar internasional bertukar wawasan tentang pengembangan perdagangan jasa.
Sektor jasa menghadirkan peluang pertumbuhan yang besar di China karena skala industri dalam negeri relatif kecil jika dibandingkan dengan negara-negara serupa, tutur perwakilan residen senior Dana Moneter Internasional (IMF) di China Marshall Mills dalam Forum tentang Pengembangan Perdagangan Jasa pada Kamis (11/9).
Pertumbuhan produktivitas faktor total (total factor productivity growth) di sektor jasa China terus meningkat, khususnya di bidang-bidang seperti jasa keuangan dan perdagangan, yang memainkan peran penting dalam kelanjutan pembangunan ekonomi negara tersebut, imbuh Mills.
Dekan Institut China untuk Kajian WTO di Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional Tu Xinquan mengamati bahwa meskipun sektor jasa China kini menyumbang lebih dari 50 persen produk domestik bruto (PDB), ia masih berada di bawah level 70 hingga 80 persen yang lazim tercatat di perekonomian-perekonomian maju.
"Seiring berkembangnya sektor jasa, perdagangan jasa menjadi perkembangan yang wajar," ujar Tu.
Dia menilai perdagangan berfungsi sebagai sarana untuk mendorong pertumbuhan sektor jasa, sementara ekspansi industri mendorong permintaan perdagangan.
"Dengan demikian, pembangunan industri dan pembangunan perdagangan saling memperkuat satu sama lain," kata Tu.
Dia menambahkan bahwa perluasan perdagangan jasa dapat meningkatkan pasokan domestik dan menstimulasi konsumsi, yang merupakan pendorong pertumbuhan utama bagi China.
Perdagangan jasa China tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir, yang didorong oleh kebijakan keterbukaan yang berkelanjutan di negara tersebut. Laporan Kementerian Perdagangan China yang dirilis pada Kamis mengungkapkan bahwa total volume perdagangan jasa China melampaui 1 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp16.468) untuk pertama kalinya pada 2024, menduduki peringkat kedua secara global.
"Perdagangan jasa China telah memasuki tahap pembangunan berkualitas tinggi," kata Wakil Menteri Perdagangan China Sheng Qiuping.
Perdagangan jasa di negara tersebut mempertahankan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 6,7 persen sejak 2012, atau 1,7 kali lipat dari perdagangan barangnya. Transformasi digital mempercepat tren itu.
Wakil Kepala Pusat Penelitian Pembangunan di Dewan Negara China Long Guoqiang mengatakan bahwa digitalisasi telah mengubah banyak jasa yang sebelumnya sulit diperdagangkan lintas perbatasan menjadi aktivitas yang dapat diperdagangkan, sehingga menggenjot perkembangan perdagangan jasa di sektor konvensional maupun sektor yang sedang berkembang.
Secara khusus, perkembangan AI yang pesat siap membuka babak baru bagi perdagangan jasa, dan itu adalah area di mana China mempertahankan keunggulan kompetitif, tutur Long.
Dalam ajang CIFTIS, para ekshibitor memamerkan solusi-solusi berbasis AI di berbagai sektor, menunjukkan dampak transformatif teknologi terhadap pendidikan, pariwisata, layanan kesehatan, dan olahraga. Robot-robot humanoid buatan China memamerkan beragam kemampuannya dalam acara tersebut, seperti mengantarkan makanan, menyiapkan kopi, bermain sepak bola, dan bertanding tinju.
Sektor AI yang berkembang pesat di China memberdayakan perusahaan kecil dan menengah untuk berpartisipasi dalam persaingan global, kata Sheng, yang melanjutkan bahwa proporsi ekspor jasa padat pengetahuan (knowledge-intensive service) dari total ekspor jasa China telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.
China akan terus memperluas keterbukaan tingkat tinggi, yang akan mencakup promosi program percontohan di bidang telekomunikasi dan kedokteran, sembari terus memajukan keterbukaan di sektor pendidikan dan budaya, kata Sheng.
"Kami akan memperdalam integrasi kami ke pasar dunia, meningkatkan sinergi industri dengan negara lain, dan menyuntikkan momentum yang lebih besar bagi kemakmuran ekonomi global melalui keterbukaan dan kerja sama dalam perdagangan jasa," ujar dia.
Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.