Perbedaan Hari Ayah Sedunia 15 Juni dan Hari Ayah Nasional 12 November

8 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Hari Ayah menjadi salah satu perayaan yang bermakna bagi keluarga untuk menghabiskan waktu bersama sekaligus mengapresiasi perjuangan peran sang Ayah.

Ayah tidak hanya berperan sebagai pencari nafkah, dalam suatu keluarga ia juga sebagai pelindung, pembimbing, serta sosok yang ikut bekerja sama dengan Ibu dalam membentuk karakter dan masa depan anak.

Walaupun tidak tercatat dalam kalender umum, terdapat dua tanggal yang diperingati sebagai hari ayah, yakni 15 Juni sebagai Hari Ayah Sedunia dan 12 November sebagai Hari Ayah Nasional.

Lantas, apa perbedaan dari kedua tanggal momen perayaan kasih sayang Ayah ini? Berikut penjelasan lengkapnya melansir dari berbagai sumber.

Baca juga: Menteri PPPA: RUU KIA atur cuti melahirkan ibu pekerja dan cuti ayah

Hari Ayah Sedunia (Father's Day)

Hari Ayah Sedunia yang diperingati oleh seluruh dunia di tiap negara. Setiap tahunnya tanggal peringatan ini tidak menetap, sehingga dapat berbeda tanggal. Akan tetapi, Hari Ayah Sedunia selalu diperingati setiap minggu ketiga dari bulan Juni.

Adanya Hari Ayah Sedunia berasal dari inisiasi Sonora Smart Dodd, seorang wanita yang dirawat oleh ayah tunggal.

Sonora terinspirasi dari tanggal peringatan Hari Ibu, ia juga ingin sosok Ayah ikut diperingati jasa dan pengorbanannya dalam keluarga.

Ayah Sonora yang merupakan veteran perang sipil, berjuang merawat enam anaknya setelah kematian ibunya. Perjuangan ayahnya begitu membekas di hatinya dan ingin ada hari khusus untuk menghormati sosok ayah.

Awalnya Sonora mengusulkan peringatan ini pada 5 Juni, tanggal ulang tahun ayahnya. Namun usulnya sempat ditolak gereja dan pendeta, sehingga diubah menjadi pada minggu ketiga bulan Juni.

Sonora dengan dukungan gereja berhasil menetapkan adanya Hari Ayah pada 19 Juni 1910.

Sejak saat itu, Hari Ayah pun mulai populer dan diresmikan oleh Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson pada tahun 1916 di Spokane, Washington.

Di berbagai negara, seperti Spanyol, Lithuania, dan Amerika Serikat menetapkan Hari Ayah sebagai hari libur dan merayakannya dengan berbagai cara, seperti pemberian hadiah kepada ayah.

Baca juga: Album Asia: Doa untuk ayah pada perayaan Hari Ayah di Nepal

Hari Ayah Nasional

Selain Hari Ayah Sedunia, ada Hari Ayah Nasional pada 12 November. Perayaan ini dilakukan secara nasional saja, yakni di Indonesia. Namun, pada Hari Ayah Nasional tidak ditetapkan sebagai hari libur.

Peringatan Hari Ayah Nasional berasal dari inisiasi Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), salah satu paguyuban lintas agama dan budaya.

Hal ini terinspirasi pada saat sedang memperingati Hari Ibu 22 Desember di Solo dalam acara "Sayembara Menulis Surat untuk Ibu". Mereka pun terpikir untuk adakan menulis surat untuk ayah dan peringatan hari ayah.

Saat itu, Indonesia belum memiliki tanggal peringatan hari ayah, sehingga mereka melakukan audiensi ke DPRD Kota Surakarta dan mencari tahu apakah bisa menetapkan tanggal khusus untuk menghormati peran ayah.

Dengan kajian yang panjang, PPIP mengadakan deklarasi Hari Ayah di Pendapi Gede Balai Kota Solo dan menetapkan tanggal 12 November sebagai Hari Ayah Nasional di tahun 2006.

Deklarasi tersebut juga meluncurkan sebuah buku "Kenangan untuk Ayah" tentang kumpulan 100 surat anak Nusantara untuk ayah. Surat itu diseleksi dalam acara "Sayembara Menulis Surat untuk Ayah".

Buku ini juga dikirim kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan bupati Indonesia yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud dan Pulau Rote.

Demikian perbedaan dari Hari Ayah Nasional dan Hari Ayah Sedunia yang terletak pada tanggal perayaan, sejarah, dan cakupan perayaan wilayahnya. Namun tetap memiliki tujuan dan makna yang sama.

Kedua tanggal Hari Ayah tersebut sama-sama bertujuan menghargai peran ayah, membangun citra tentang figur ayah, mendukung keterlibatan laki-laki dalam kehidupan keluarga, serta menghilangkan anggapan bahwa tanggung jawab rumah tangga hingga pengasuhan anak hanya tugas perempuan.

Baca juga: Mendukbangga ingatkan ayah hadir secara psikologis untuk ibu dan anak

Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |