Tasikmalaya (ANTARA) - Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Tasikmalaya bersama nelayan mengevakuasi perahu yang terbalik dan rusak setelah dihantam gelombang laut di perairan Mandalajaya, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu.
Kepala Satpolairud Polres Tasikmalaya Iptu Dudung Supriatna membenarkan adanya perahu bernama Nukasep, yang dibawa seorang nelayan, tiba-tiba mengalami kecelakaan laut akibat dihantam gelombang tinggi, selanjutnya nelayan maupun perahunya sudah dievakuasi.
"Benar ada kejadian kecelakaan laut yang menghantam perahu nelayan di tengah lautan dan sudah dievakuasi," kata Dudung.
Ia menuturkan nelayan bernama Deden, warga Cipatujah, Tasikmalaya, pergi melaut menggunakan perahu sendirian untuk mencari ikan dari Dermaga Pantai Pamayangsari, Tasikmalaya pada Jumat (25/4) petang.
Baca juga: Tim SAR cari nelayan korban perahu terbalik di Sayang Heulang Garut
Nelayan itu, kata dia, mencari ikan selama semalaman, kemudian saat menurunkan jangkar pada Sabtu dini hari, tiba-tiba datang angin kencang lalu gelombang laut yang cukup tinggi sampai akhirnya membuat perahunya terbalik.
"Tiba-tiba ada angin kencang dan gelombang mengakibatkan jangkar tidak kuat menahan, sehingga perahu terseret kemudian tertimpa ombak besar dan terbalik," katanya.
Ia menyampaikan nelayan tersebut kemudian terpental dan sempat terbawa arus gelombang, namun karena bisa berenang akhirnya selamat dengan cara berenang sekitar satu km menuju pantai.
"Korban selamat karena dia mahir berenang sejauh 500 sampai satu kilometeran dari titik lokasi perahu karam sampai pinggir pantai," katanya.
Adanya kejadian itu sejumlah personel Satpolairud Polres Tasikmalaya dibantu jajaran petugas keamanan lainnya, termasuk masyarakat nelayan setempat, membantu korban, dan juga mengevakuasi perahu dengan menariknya ke pantai.
Baca juga: BBMKG minta nelayan waspadai gelombang laut di Bali 2,5 meter
Dudung menegaskan korban saat ini dalam kondisi selamat dan sudah mendapatkan penanganan, juga menjalani pemeriksaan terkait kronologis kejadian yang menimpanya itu.
"Dalam kejadian itu dipastikan tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materi saja sebesar Rp20 juta karena perahunya rusak," katanya.
Ia mengimbau nelayan untuk selalu waspada dan melihat terlebih dahulu kondisi cuaca sebelum melakukan aktivitas melaut, jika cuaca buruk sebaiknya tidak melaut untuk menghindari bahaya.
"Kami imbau nelayan hati-hati, apalagi saat cuaca buruk atau gelombang tinggi," kata Dudung.
Baca juga: Satpolairud Tasikmalaya ingatkan nelayan tidak melaut saat cuaca buruk
Baca juga: Perahu terbalik di Garut, seorang nelayan tewas dan satu hilang
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025