Xiaomi batalkan pembatasan kinerja SU7 Ultra usai diprotes pemilik

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Xiaomi dikabarkan telah membatalkan pembaruan perangkat lunak kontroversial yang membatasi daya penuh sedan listrik andalannya SU7 Ultra menyusul protes dari pemiliknya.

Dilaporkan Carnewschina pada Sabtu (3/5) waktu setempat, perselisihan ini bermula ketika Xiaomi meluncurkan versi 1.7.0 dari perangkat lunak kendaraannya, yang membatasi output maksimum mobil dari 1.548 tenaga kuda menjadi sekitar 900 tenaga kuda dalam kondisi berkendara normal.

Untuk membuka performa penuh, pemilik harus menyelesaikan waktu putaran kualifikasi di lintasan balap yang disetujui melalui sistem “penilaian waktu putaran mode kualifikasi” yang baru.

Baca juga: Perubahan gaya hidup anak muda di China, nongkrong di pabrik Xiaomi

Pembaruan tersebut juga memperkenalkan periode siaga 60 detik untuk kontrol peluncuran, mencegah penyalaan daya tinggi secara spontan di lampu lalu lintas.

Juru bicara Xiaomi Auto menjelaskan pembatasan tersebut diterapkan demi alasan keselamatan, dengan mencatat bahwa kemampuan performa ekstrem mobil tersebut memerlukan kondisi lintasan yang tepat dan penanganan yang matang.

“Daya keluaran penuh 1.548 tenaga kuda dirancang untuk penggunaan di sirkuit dengan ban dan persiapan yang tepat. Kami ingin memastikan pemilik dapat menikmati performa ini dengan aman,” demikian disampaikan perusahaan dalam menanggapi pertanyaan pelanggan.

Baca juga: Xiaomi uji kekuatan baterai SU7 dengan melempar semangka dari lantai 6

Namun, keterbatasan tersebut langsung memicu kontroversi di antara para penggemar yang telah membeli sedan berperforma seharga 529.900 yuan (sekitar 73.000 dolar AS) atau hampir Rp1,2 miliar tersebut khususnya karena angka akselerasi dan tenaganya yang memecahkan rekor.

Forum daring dan platform media sosial menyaksikan perdebatan, dengan beberapa pemilik berpendapat bahwa mereka seharusnya memiliki akses tak terbatas ke kemampuan kendaraan yang diiklankan, sementara yang lain mendukung pendekatan yang berfokus pada keselamatan.

Menghadapi tekanan yang meningkat, Xiaomi akhirnya menarik fitur-fitur yang membatasi kinerja, dengan mengakui perlunya komunikasi yang lebih transparan tentang pembaruan perangkat lunak di masa mendatang.

Baca juga: Xiaomi naikkan target penjualan 2025 jadi 350.000 unit mobil

“Kami menghargai umpan balik yang bersemangat dari komunitas kami dan akan memastikan transparansi yang lebih baik untuk ke depannya,” kata seorang perwakilan perusahaan.

Sebelumnya, CEO Xiaomi Lei Jun memposisikan SU7 Ultra sebagai pajangan teknologi yang menyaingi Porsche dalam hal performa dan Tesla dalam hal inovasi.

Mobil ini diklaim dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam dalam 1,98 detik dan memiliki kecepatan tertinggi melebihi 350 km/jam.

Baca juga: Xiaomi SU7 Ultra telah terjual 10.000 unit di Tiongkok

Read Entire Article
Rakyat news | | | |