Penguatan rupiah dipengaruhi potensi inflasi AS hingga tarif Trump

1 week ago 8
Rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS hari ini

Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Lukman Leong memproyeksikan rupiah akan bergerak menguat pada Jumat, karena dipengaruhi oleh adanya potensi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) AS serta kebijakan tarif timbal balik yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump.

Dengan faktor-faktor tersebut, ia memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS hari ini.

"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah data inflasi AS menunjukkan kemungkinan penurunan pada inflasi PCE inti AS. Selain itu, memorandum tarif timbal balik yang ditandatangani Trump belum akan langsung diterapkan dalam waktu dekat," kata Lukman kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.

Rilis data inflasi AS pada Januari 2025 mencatatkan inflasi headline bulanan AS naik menjadi 0,5 persen secara bulanan (mtm) dari 0,4 persen mtm, melampaui estimasi 0,3 persen mtm.

Secara tahunan, inflasi headline AS disebut naik tipis menjadi 3,0 persen (yoy) dari 2,9 persen yoy. Penyebab utama kenaikan inflasi adalah inflasi inti AS yang melonjak menjadi 3,3 persen yoy dari 3,2 persen yoy.

Di samping itu, Trump telah menandatangani sebuah memorandum yang mengarahkan pemerintahannya untuk menentukan tarif timbal balik yang setara dengan setiap mitra dagang asing.

Adapun nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Jumat di Jakarta menguat hingga 77,50 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.283 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.361 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah pada Jumat pagi menguat jadi Rp16.283 per dolar AS

Baca juga: Rupiah menguat dipengaruhi harapan pembicaraan kesepakatan Ukraina

Baca juga: Rupiah pada Kamis pagi melemah jadi Rp16.383 per dolar AS

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |