Pengasuh TPA berperan deteksi dini gangguan perkembangan anak

2 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mengemukakan pengasuh Tempat Penitipan Anak (TPA) atau Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) berperan mendeteksi dini gangguan perkembangan pada anak.

Direktur Bina Ketahanan Keluarga Balita dan Anak Kemendukbangga Irma Ardiana dalam keterangan di Jakarta, Kamis, menyampaikan pentingnya ruang-ruang belajar Tamasya membekali para pengasuh dengan keterampilan mendeteksi dini gangguan perkembangan anak.

"Melalui kegiatan Ruang Belajar Tamasya, para pengasuh dibekali keterampilan untuk mengenali tanda-tanda keterlambatan bicara, kesulitan sosial, serta gangguan perilaku yang dapat ditangani lebih awal melalui kolaborasi lintas sektor," ujar dia.

Ia juga menyampaikan pentingnya memperhatikan perkembangan anak pada 1.000 hari pertama kehidupan atau usia 0-2 tahun karena pada masa itulah fondasi kesehatan mereka ditentukan.

"Setiap anak memiliki potensi besar yang harus dirawat dengan kasih sayang, stimulasi, dan dukungan lingkungan yang tepat, terutama pada masa 1.000 hari pertama kehidupan," ucapnya.

Baca juga: BKKBN: Orang tua tak boleh asal lepas anak di tempat penitipan anak

Salah satu contoh tata laksana penanganan kasus anak usia 2,5 tahun yang mengalami keterlambatan bicara dan interaksi sosial disampaikan oleh tim TPA Tamasya Aisyiyah II Kalimantan Barat.

Berdasarkan pengalaman mereka, pendekatan stimulasi terstruktur, komunikasi aktif, dan pendampingan intensif bersama orang tua, terbukti berhasil mengatasi gangguan pada anak. Mereka menunjukkan kemajuan perkembangan secara signifikan.

Tim Pakar Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada menyoroti pentingnya skrining rutin dan intervensi dini.

Kolaborasi antara pengasuh, tenaga kesehatan, dan orang tua dinilai menjadi kunci keberhasilan tata laksana kasus gangguan perkembangan anak. Pendekatan holistik ini tidak hanya memperbaiki kondisi anak, tetapi juga memperkuat kapasitas keluarga dalam memberikan pengasuhan yang responsif.

Program Tamasya merupakan inovasi Kemendukbangga/BKKBN untuk memperluas akses layanan pengasuhan anak usia dini yang terintegrasi. Hingga September 2025, tercatat 3.202 Tamasya telah menjadi bagian dari jaringan layanan pengasuhan nasional.

Melalui Ruang Belajar Tamasya, Kemendukbangga/BKKBN mendorong pembelajaran berkelanjutan yang menjembatani praktik lapangan dengan kebijakan nasional

Baca juga: Pengasuh TPA berkualitas bisa selamatkan anak dari ancaman stunting

Baca juga: Kemendukbangga buka peluang integrasi TPA dan koperasi di wilayah 3T

Baca juga: Taman Asuh Sayang Anak tingkatkan partisipasi kerja wanita 20 persen

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |