Wamenkomdigi dorong etika AI untuk cegah perdagangan manusia

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyoroti peran kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) sebagai terobosan penting dalam menghadapi maraknya perdagangan manusia di ruang digital. Ia menegaskan, teknologi harus menjadi solusi bagi perlindungan manusia, bukan sumber ancaman baru.

“Teknologi AI telah disalahgunakan menjadi pendorong utama terjadinya perdagangan manusia. Untuk itu, kita perlu memastikan bahwa AI dikembangkan dengan etis, memperhatikan hak asasi manusia, memprioritaskan pelindungan data pribadi, serta menyesuaikan dengan norma hukum dan sosial setempat,” ujar Wamen Nezar Patria melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

Pesan ini ia juga sampaikan pada forum “Stay Safe in Digital Space: Behind the Screen – Trafficking is Closer Than You Think” yang digelar Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) di Jakarta, Selasa (04/11), di mana di hadapan delegasi internasional, pakar keamanan siber, dan perwakilan lembaga PBB, Wamen Nezar menjelaskan bahwa pola perdagangan manusia telah bergeser ke ruang digital.

Media sosial, situs kerja daring, dan platform kencan kini menjadi sarana rekrutmen dan eksploitasi korban oleh pelaku lintas negara.

“Pergeseran ini melahirkan tantangan baru bagi penegakan hukum. Volume data yang masif tidak lagi dapat ditangani dengan pendekatan manual, sehingga dibutuhkan kemampuan analisis otomatis berbasis AI,” jelasnya.

Baca juga: Komdigi dukung Sekolah Rakyat dengan akses internet cerdas

Menurut Wamen Nezar, penerapan AI memungkinkan identifikasi dini terhadap aktivitas mencurigakan di ruang siber. Teknologi ini dapat memetakan jaringan pelaku kejahatan, menelusuri transaksi ilegal, dan mempercepat penyusunan dokumen hukum secara otomatis.

“Langkah ini memberi peluang besar bagi sistem peradilan untuk bekerja lebih cepat, akurat, dan berkeadilan,” Nezar menambahkan.

Wamenkomdigi juga menekankan pentingnya etika dalam pengembangan dan penggunaan AI. Ia menilai penerapan AI yang beretika sebagai bagian dari strategi nasional untuk menciptakan ruang digital yang aman, terpercaya, dan beradab.

Pendekatan ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pelaku aktif diplomasi digital global sekaligus mitra strategis dalam penanganan kejahatan kemanusiaan lintas negara.

Baca juga: Kemkomdigi tutup 2,4 juta situs judol hingga November 2025

Baca juga: Komdigi edukasi warga dan media di Aceh terkait dampak hingga etika AI

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |