Pengamat sebut produk halal ekraf bisa tingkatkan pendapatan negara

3 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi syariah Adiwarman Karim mengatakan dari 17 subsektor yang terdapat pada Kementerian Ekonomi Kreatif, beberapa di antaranya memiliki peluang yang menonjol untuk dikembangkan lebih jauh dalam konteks industri halal dalam menyumbang pendapatan negara

"Yang pertama adalah fashion, karena luar biasa orang sekarang kesadarannya untuk fashion berjilbab itu luar biasa, dan variannya tuh luas sekali mulai dari yang ketutup sampai yang menggunakannya untuk olahraga," kata Adiwarman saat dihubungi ANTARA, Jumat.

Adiwarman mengatakan ekosistem ini tidak hanya mencerminkan nilai-nilai keagamaan, tetapi juga mengandung kekuatan ekonomi yang mampu mendukung pertumbuhan nasional melalui inovasi, kreativitas, dan inklusivitas.

Selain fashion, ia mengatakan sektor kosmetika halal juga kini bisa bersaing dengan produk luar negeri dengan harga yang terjangkau namun kualitas yang mumpuni.

Baca juga: BPJPH catat 9,8 juta produk telah bersertifikat halal dalam setahun

Adiwarman mengatakan industri kecantikan halal juga dapat menjembatani kedua pasar yakni yang berhijab maupun tidak berhijab, hingga kosmetik untuk kesehatan kulit pria.

"Jadi pendekatannya itu tidak dikotomikan antara syariah atau ga tapi inklusif sehingga baik orang yang menggunakan jilbab atau tidak menggunakan jilbab semuanya merasa nyaman," katanya.

Sektor ekonomi kreatif ketiga yang juga berkembang khususnya di ekosistem syariah adalah kuliner. Adiwarman menilai pedagang makanan kini bisa membawa kuliner Indonesia dengan lebih baik dari segi pengemasan hingga kesegaran produk.

Bahkan beberapa di antaranya sudah bisa dikirim jauh dari kota tempat memproduksi kuliner tersebut sehingga berpotensi memperluas pasar kuliner lokal dan ujung-ujungnya meningkatkan produktivitas pelaku usaha.

Adiwarman menambahkan selain tiga sektor yang perkembangannya terlihat cukup pesat, ekosistem kreatif di bidang film, game dan musik juga cukup menjanjikan dijadikan sektor prioritas karena potensinya yang dapat menggaet pasar internasional.

Baca juga: BPJPH-KBRI Beijing perkuat pengawasan halal produk impor China

"Saya juga melihat potensi yang sangat besar sekali untuk bisa menggarap sisi perfilman, dan juga kita juga sudah melihat di Indonesia ini mungkin permainan-permainan di gadget, jadi sebenarnya yang luar biasa, jadi kami juga lihat ada perkembangan ekonomi kreatif yang sifatnya digital," kata Adiwarman.

Dengan genap satu tahun pemerintahan Kementerian Ekonomi Kreatif, ia menyarankan dari 17 subsektor yang dikembangkan Kemenekraf, ada baiknya memilih sektor-sektor prioritas untuk dikembangkan dengan waktu yang ada dengan membuat timeline sektor mana saja yang dikembangkan setiap tahun.

"Sehingga 17 sektor itu bisa digarap dengan baik dan mendapat prioritasnya, kalau enggak pakai prioritas saya khawatir nanti penanganannya malah bingung mana yang mau ditekuni," kata Adiwarman.

Selain juga mengembangkan dan memberikan fasilitas bagi asosiasi maupun pegiat ekonomi kreatif yang ingin memamerkan karyanya dan diharapkan selalu bisa menyerap aspirasi dari masyarakat.

Baca juga: Kemenag: Sertifikat halal dorong kepercayaan konsumen dan daya saing

Baca juga: Pakar industri sebut ekonomi kreatif ASEAN perlu kebijakan inklusif

Baca juga: Menekraf paparkan ekspor nasional dari ekraf capai 25 miliar dolar AS

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |