Pengamat: Konsolidasi perusahaan tambang di Jatim jadi momentum besar

4 hours ago 3
kerja sama tersebut sejalan dengan instruksi tegas Presiden Prabowo Subianto mengenai pemberantasan tambang ilegal yang dinilai merusak lingkungan dan merugikan negara

Jakarta (ANTARA) - Pengamat sumber daya alam Mochammad Chabibi Syafiuddin menilai konsolidasi lima induk perusahaan tambang besar di Jawa Timur melalui penunjukan Santri Grup sebagai kontraktor utama untuk seluruh aktivitas penambangan menjadi momentum besar dalam tata kelola tambang legal.

Adapun kelima induk perusahaan besar yang membawahi ratusan tambang di Jawa Timur dimaksud, yakni Astra Nawa Grup (ANG), Astra Nawa Nusantara Grup (Antara Grup), Bandar Tambang Nusantara Grup (BataraGrup), Trisula Matahari Bumi Grup (Tamami Grup), serta Bandar Indonesia Grup (BIG).

“Penunjukan Santri Grup sebagai kontraktor tunggal adalah langkah strategis. Ketika lima grup besar sepakat menunjuk satu entitas, ini menunjukkan visi jangka panjang dan keseriusan untuk menata ulang pertambangan,” kata Chabibi dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Dengan demikian, langkah konsolidatif tersebut dinilai sebagai pergerakan besar yang dapat mengubah peta pertambangan nasional, terutama dalam upaya memperkuat praktik pertambangan legal dan berkelanjutan.

Maka dari itu, dirinya memberikan dukungan penuh dan menyebut konsolidasi lima grup besar tersebut tersebut sebagai momentum penting dalam pembenahan industri tambang.

Baca juga: Kemenhut: Tersangka tambang ilegal di IKN rugikan negara Rp1triliun

Chabibi menilai keberadaan Santri Grup sebagai pemain besar yang legal dan patuh regulasi akan meningkatkan daya saing Jawa Timur serta memberi kepastian hukum bagi investor.

“Ini momentum positif. Di tengah upaya pemerintah memberantas tambang ilegal, kehadiran perusahaan yang terintegrasi dan patuh aturan sangat penting bagi iklim bisnis,” ujarnya.

Setelah ditunjuk, Santri Grup bergerak menggandeng perusahaan urukan besar nasional PT Talenta Putera Utama melalui skema kerja sama operasional (KSO). Talenta Putera Utama dikenal lewat pengalaman menguruk area 5.000 hektar di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta.

Kolaborasi itu kini diarahkan untuk merebut mayoritas proyek urukan di Jawa Timur yang nilainya diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah, dengan kekuatan pasokan material dari ratusan tambang yang dimiliki lima induk perusahaan.

Menurut Chabibi, kerja sama Santri Grup–Talenta Putera Utama merupakan kombinasi kuat untuk mendominasi pasar urukan di Jawa Timur.

“Talenta Putera Utama punya pengalaman mengerjakan proyek mega-skala seperti PIK. Jika digabung dengan cadangan material ratusan tambang milik Santri Grup, ini paket lengkap,” tutur Chabibi.

Baca juga: Menteri ESDM turunkan satgas penertiban tambang ilegal di Papua Barat

Sementara itu, pemilik Santri Grup, HRM Khalilur Abdullah Sahlawiy menegaskan kerja sama tersebut sejalan dengan instruksi tegas Presiden Prabowo Subianto mengenai pemberantasan tambang ilegal

Sebelumnya, Prabowo menegaskan komitmennya untuk memberangus tambang ilegal yang dinilai merusak lingkungan dan merugikan negara, sehingga Santri Grup menyatakan siap mendukung penuh kebijakan tersebut.

"Kami percaya pemerintah tidak akan memberi ruang bagi tambang ilegal. Kami akan menjalankan penambangan sesuai aturan dan menjaga lingkungan," ujar HRM Khalilur.

Untuk itu, dia menekankan pihaknya akan tetap berpegang pada prinsip tata kelola pertambangan yang sesuai perundang-undangan.

Dikatakan bahwa penambangan harus dilakukan secara tertib dengan lingkungan yang terjaga, di mana tambang ilegal harus dihentikan.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |