Pontianak (ANTARA) - Penerbangan internasional rute Pontianak, Kalimantan Barat - Kuching, Sarawak (Malaysia) kembali dibuka di Bandara Supadio sehingga menjadi langkah strategis membuka peluang lebih luas bagi Kalbar di sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi.
"Penerbangan perdana rute internasional Pontianak–Kuching yang dioperasikan maskapai AirAsia resmi dibuka, hari ini menandai babak baru penguatan konektivitas dan kerja sama lintas batas antara Kalimantan Barat, Indonesia, dan Sarawak, Malaysia," kata Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan di Pontianak, Jumat.
Sebagai Gubernur, dirinya bersyukur atas kehadiran penerbangan perdana AirAsia yang menghubungkan Pontianak dan Kuching, dan ke depan juga Pontianak–Kuala Lumpur.
"Momen ini menandai langkah penting dalam memperkuat konektivitas antarwilayah sekaligus mendorong integrasi ekonomi, sosial, dan budaya di kawasan Kalimantan dan Sarawak," tuturnya.
Baca juga: Malindo Air buka rute penerbangan Malaysia dari Bandara Palembang
Ia menegaskan, Kalimantan Barat memiliki potensi besar yang siap dikolaborasikan dengan Sarawak, mulai dari ekowisata, kekayaan budaya Melayu dan Tionghoa, hingga pengembangan inovasi digital seperti layanan e-Visa dan e-BIC (Border Information Center).
"Kami mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Sarawak. Harapan kami, kerja sama lintas batas dapat diperluas melalui proyek wisata bersama, promosi desa budaya, serta peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif," katanya.
Norsan juga menyoroti tingginya minat masyarakat Kalbar terhadap layanan kesehatan di Sarawak. Menurut dia, penerbangan dengan jadwal pagi dan sore memberi fleksibilitas yang sangat dibutuhkan bagi warga yang menjalani pengobatan di negeri jiran.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendorong lahirnya kembali penerbangan ini. Semoga kolaborasi tidak hanya berhenti di sektor kesehatan, melainkan meluas ke bidang ekonomi, budaya, hingga pendidikan," kata dia.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.