Penderita diabetes berisiko tinggi dianjurkan tidak berpuasa

1 week ago 5

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis penyakit dalam lulusan Universitas Indonesia (UI) dr. Faradiessa Addiena Sp.PD mengatakan seseorang yang mengidap penyakit diabetes yang memiliki risiko tinggi dianjurkan tidak melakukan puasa di bulan Ramadhan.

"Walaupun kegiatan berpuasa itu adalah suatu kewajiban, tapi pada mereka yang punya diabetes dengan risiko sangat tinggi dianjurkan untuk tidak berpuasa dulu," kata Faradiessa dalam diskusi daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Berpuasa ketika kadar gula darah terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan.

Baca juga: Ibu hamil tidak boleh memaksakan diri berpuasa jika muncul keluhan

Dia menyebutkan beberapa komplikasi yang muncul pada pasien diabetes berisiko tinggi antara lain hipoglikemia yang terjadi ketika kadar gula darah turun di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini bisa menyebabkan pusing, lemas, hingga kehilangan kesadaran.

Hiperglikemia, dengan kadar gula darah di atas 300 mg/dL, dapat memicu Ketoasidosis Diabetik, terutama jika pasien mengalami dehidrasi.

Dehidrasi juga meningkatkan risiko trombosis, yaitu pembentukan gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah. Hal ini meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung koroner.

Baca juga: Dokter ingatkan minum dan makan bertahap saat sahur dan buka puasa

"Terus risiko sangat tinggi itu lagi pada mereka dengan diabetes melitus tipe 1 itu baiknya tidak berpuasa. Kondisi lagi sakit akut atau sedang menjalankan pekerjaan fisik sangat berat yang meningkatkan risiko dehidrasi itu juga baiknya tidak berpuasa," ujar Faradiessa.

Dia menganjurkan, penderita diabetes perlu melakukan screening untuk menentukan tingkat risiko penyakit yang diidapnya sebelum menjalani puasa Ramadhan.

Menurutnya, waktu ideal untuk melakukan screening adalah dua bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan, atau paling lambat dua minggu sebelum berpuasa.

Baca juga: Dokter gizi sarankan waktu yang baik minum teh dan kopi saat puasa

Kadar gula darah yang aman untuk melakukan puasa adalah 80-130 mg/dL dengan kadar gula darah dua jam setelah makan di bawah 180 mg/dL.

"Kalau diabetesnya terkendali, atau misalkan sudah tercapai target, obat-obatannya juga obatan oral, tidak pernah ada riwayat hipoglikemia dan tidak pernah ada riwayat hiperglikemia, itu relatif aman untuk berpuasa," ucap dokter yang berpraktik di RS Permata Depok itu.

Baca juga: 7 tips menjaga kesehatan selama bulan Ramadhan agar puasa lancar

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |