Jakarta (ANTARA) - PT Bank Aladin Syariah Tbk (Bank Aladin) membukukan pendapatan operasional sebesar Rp613 miliar pada 2024, atau tumbuh hampir 84 persen dibandingkan Rp334 miliar pada tahun sebelumnya.
"Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan margin, bagi hasil, serta peningkatan signifikan pada pendapatan berbasis komisi (fee-based income) yang melonjak hampir lima kali lipat menjadi Rp154 miliar," kata Direktur Utama Bank Aladin Koko Tjatur Rachmadi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Total aset Bank Aladin meningkat 32 persen menjadi Rp9,36 triliun, terutama ditopang oleh ekspansi pembiayaan musyarakah yang naik hampir tiga kali lipat menjadi Rp4,1 triliun.
Dana pihak ketiga dalam bentuk simpanan mudharabah juga mengalami lonjakan menjadi Rp5,4 triliun, yang mencerminkan peningkatan kepercayaan nasabah terhadap layanan perbankan syariah digital yang diusung Bank Aladin.
Baca juga: Bank Aladin Syariah dukung pendidikan lewat pembangunan TK di Ciputat
Peningkatan pembiayaan yang tinggi sepanjang tahun juga dibarengi dengan penerapan manajemen risiko dan pengelolaan portofolio yang disiplin. Hal ini tercermin dari tingkat pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) yang berhasil dijaga tetap rendah di level 0,03 persen.
Koko menuturkan capaian tersebut tidak lepas dari sejumlah inisiatif strategis yang dijalankan sepanjang tahun, antara lain optimalisasi ekosistem Alfamart, di mana Bank Aladin memperluas jaringan layanan keuangan berbasis komunitas melalui lebih dari 20.000 gerai di seluruh Indonesia, mendorong inklusi dan penetrasi nasabah baru secara efisien.
Baca juga: Bank Aladin Syariah tawarkan deposito bagi hasil 9 persen per tahun
Kemudian, kegiatan peluncuran dan penyempurnaan fitur-fitur digital seperti Ala Deposito, Ala Impian, Ala Berbagi, Banking as a Service dan integrasi layanan syariah end-to-end yang memudahkan transaksi, menabung, hingga sedekah secara rutin dan otomatis.
Selanjutnya, kemitraan strategis dengan berbagai institusi keuangan, fintech, dan B2B partners untuk memperluas distribusi produk, serta mempercepat pertumbuhan akuisisi pengguna dan dana pihak ketiga.
Bank juga melakukan efisiensi operasional berbasis teknologi, termasuk peningkatan proses credit scoring, manajemen risiko, dan automasi proses layanan nasabah, yang berkontribusi pada penurunan biaya operasional dan kualitas aset yang lebih terjaga.
“Ke depan, kami akan terus menjaga kualitas pembiayaan, memperluas jangkauan layanan, dan bermitra lebih luas. Tujuan kami sederhana, yakni menjadikan layanan keuangan syariah mudah diakses dan berdampak nyata bagi jutaan orang,” ujar Koko.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025