Jayapura (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mulai menyusun dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 sebagai langkah awal mewujudkan pembangunan hijau dan berkelanjutan di provinsi itu.
Pelaksana tugas (Plt) Sekda Papua Suzana Wanggai di Jayapura, Jumat, mengatakan KLHS merupakan pendekatan strategis jangka panjang untuk memastikan pembangunan di Bumi Cenderawasih tetap berwawasan lingkungan.
Baca juga: Papua Barat susun peta jalan investasi hijau
“Dokumen ini memuat konsep pembangunan berkelanjutan yang diharapkan mampu meminimalkan potensi permasalahan lingkungan, ekonomi, dan sosial di masa mendatang,” katanya.
Menurut Suzana, pengelolaan sumber daya alam sebagai modal dasar pembangunan harus memperhatikan kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan.
“Serta risiko dari dampak lingkungan, kinerja dan layanan ekosistem, hingga efisiensi pemanfaatan lingkungan,” ujarnya.
Untuk itu, katanya, kegiatan ini juga menjadi wadah menghimpun masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan terkait isu pembangunan berkelanjutan di Papua.
“Sehingga, kami mendorong organisasi perangkat daerah (OPD), unit pelaksana teknis kementerian, kelompok kerja, dan seluruh pihak terkait memperkuat koordinasi agar dokumen KLHS RPJMD dapat disusun secara baik dan diimplementasikan dalam pelayanan publik,” katanya.
Baca juga: Kearifan lokal Papua fondasi utama pengelolaan lingkungan hidup
Baca juga: Menkes targetkan pembangunan 24 rumah sakit tipe C di Papua
Dia menambahkan penyusunan KLHS RPJMD Papua harus selaras dengan visi Papua 2025-2045 yang menekankan pembangunan berkelanjutan berbasis ekonomi biru, agroindustri, dan ekonomi kreatif, serta berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045.
Sebelumnya, Pelaksana Plt Sekda Papua Suzana Wanggai membuka kegiatan konsultasi Publik II penyusunan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (KLHS RPJMD) 2025-2029 bertempat di Kota Jayapura, Papua.
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
