Pemprov Sumut: Kota Medan dapat proyek waste to energy Danantara

2 months ago 15

Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan, bahwa Kota Medan di Sumut mendapatkan proyek waste to energy atau pembangunan stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) oleh Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"Pemanfaatan sampah menjadi energi listrik, dan Medan salah satu kota dari 33 kabupaten/kota di Indonesia yang mendapat proyek itu," ucap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumut Heri Wahyudi Marpaung di Medan, Selasa.

Menurutnya, tidak semua provinsi di Indonesia mendapatkan proyek waste to energy ini dengan memanfaatkan sampah oleh Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia.

Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, Sumut, sedang mengelola sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA) dengan menggunakan sistem sanitary landfill atau sistem tertutup.

"Dengan volume sampah mencapai 1.800 ton lebih per hari di Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan," katanya.

Dia mengatakan, volume sampah maupun metode pengelolaannya menjadi bahan pertimbangan untuk bisa mengusulkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Heri menyebutkan, Gubernur Sumut Bobby Nasution telah mendorong agar Kota Medan masuk dalam daftar 33 daerah di Indonesia untuk mendapatkan program proyek PSEL dengan membangun PLTSa.

"Kriteria utama adalah volume sampah yang dihasilkan antara 1.000 ton sampai 1.200 ton per hari. Sementara Kota Medan berkisar 1.800 ton per hari. Jadi standarnya dapat," jelas dia.

Pihaknya menyebutkan, saat ini sedang dilakukan pengecekan lapangan guna mewujudkan proyek PSEL di kawasan Seruwai, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan.

"Kalau sudah siap, nanti akan resmi masuk program PSEL lewat Keppres (Keputusan Presiden). Kita lihat yang sudah berhasil PLTSa di Kota Surabaya dan Kota Surakarta," ungkap Heri.

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) akan meluncurkan proyek waste to energy atau pembangunan stasiun Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) pada akhir Oktober 2025.

Danantara bersama pemerintah menargetkan pembangunan 33 stasiun PSEL di seluruh wilayah Indonesia dengan setiap lokasi berkapasitas 1.000 ton sampah per hari dan nilai investasi mencapai Rp2 triliun hingga Rp3 triliun.

“Insya Allah, rencananya kita ingin me-launching program ini pada akhir bulan Oktober,” ujar CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengolah Sampah menjadi Energi (Waste to Energy) di Wisma Danantara, Jakarta, Selasa (30/9).

Baca juga: Mendagri tegaskan peran krusial pemda dalam operasional PSEL

Baca juga: Danantara kumpulkan patriot bond Rp50 triliun buat EBT-Waste to Energy

Baca juga: Danantara luncurkan proyek "waste to energy" akhir Oktober 2025

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |