Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mempermudah kebutuhan petani mulai dari bibit hingga pupuk sebagai bentuk dukungan ketahanan pangan.
"Pemda terus berkomitmen mendampingi petani sejak masa tanam, memastikan ketersediaan pupuk, benih, akses irigasi, hingga hubungan dengan pasar," kata Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati pada tanam padi di Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Rabu.
Di Kota Kediri, secara keseluruhan, luas lahan pertanian pangan sekitar 988 hektare. Dari luas lahan tersebut, rata-rata produksi pada 2024 menghasilkan padi 8.491 ton dengan rata-rata produktivitas 7,33 ton per hektare berupa gabah kering panen.
Sampai dengan 21 April 2025, serapan gabah oleh Bulog mencakup luas panen 3,76 hektare dengan produksi gabah kering panen sebanyak 27,5 ton.
Baca juga: Presiden ungkap rencana cetak kebun vertikal di perkotaan
Baca juga: Prabowo apresiasi Adi Hidayat atas inisiasi ketahanan pangan nasional
Menurut dia, hal ini cukup bagus, mengingat beberapa bulan petani dihadapkan pada cuaca yang tidak menentu.
Pada periode itu, luas target tanam per April 2025 sekitar 131 hektare.
Kota Kediri termasuk salah satu daerah yang ikut serta dalam Gerakan Tanam Padi Serentak di 14 provinsi seluruh Indonesia.
Dalam kegiatan itu, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati bersama Forkopimda Kota Kediri turun langsung menanam padi di sawah yang ada di Jalan Pengairan Kelurahan Ngampel Kota Kediri.
Tanam padi serentak itu sebagai upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan dan komitmen pemerintah dalam mendukung swasembada pangan.
Di Kelurahan Ngampel tersebut, lahan yang ditanami ada 0,5 hektare milik salah satu anggota Kelompok Tani 'Karya Tani' 1, yakni Akrhom.
"Padi adalah salah satu komoditas utama yang sangat vital bagi ketahanan pangan. Karena hampir seluruh masyarakat Indonesia mengkonsumsi nasi, sehingga dengan adanya tanam serentak ini, saya berharap bisa menjadi upaya kita untuk meningkatkan hasil produktivitas pertanian di Kota Kediri," kata dia.
Pihaknya berharap dukungan itu menjadi penguat ketahanan pangan lokal, sekaligus membuka jalan bagi sinergi yang lebih erat antara semua pihak, termasuk Polri, TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, dalam membangun ketahanan sektor pertanian yang aman, produktif, dan berkelanjutan.
“Mari jadikan momen ini sebagai awal semangat baru, bukan hanya untuk meningkatkan hasil panen, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan mengokohkan kemandirian pangan di Kota Kediri,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri Moh. Ridwan mengatakan pada 2025 ini, untuk musim tanam pertama diperkirakan lebih dari 500 hektare lahan yang ditanami pertanian khususnya padi.
"Untuk padi kami upayakan di atas 7 ton per hektare. Ini untuk pupuk sudah membaik, dukungan dari pemerintah juga dan sejauh ini proses produksi normal," kata dia.
Hadir pula dalam kegiatan itu, Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Muhammad Ridwan, dan tamu undangan lainnya.*
Baca juga: Kalteng jalankan instruksi Presiden wujudkan kedaulatan pangan
Baca juga: Hari Bumi 2025: Refleksi pertanian berkelanjutan
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025