Gubernur Kalsel minta kabupaten/kota tonjolkan ikon Geopark Meratus

6 hours ago 3

Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) H Muhidin meminta pemerintah kota/kabupaten menonjolkan potensi dan keunggulan yang memiliki ikon situs Geopark Meratus setelah diakui UNESCO sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).

"Alhamdulillah, Geopark Meratus sudah diakui UNESCO di Paris, Prancis. tentu potensi pariwisata di setiap daerah harus terus ditingkatkan," kata Muhidin di Banjarmasin, Kamis.

Muhidin menyampaikan setiap daerah yang memiliki situs Geopark Meratus harus dimunculkan sebagai ikon, seperti Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kota Banjarmasin memiliki hewan khas bekantan yang masih hidup berdampingan dengan masyarakat.

Kemudian, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) memiliki kawasan wisata khas, seperti Loksado terdapat bambu rafting yang menjadi ikon wisata dari Geopark Meratus.

Baca juga: Gubernur Kalsel: Promosikan potensi Geopark Meratus pasca-diakui dunia

Baca juga: UNESCO tetapkan 16 geopark baru sebagai UNESCO Global Geoparks

"Kabupaten Banjar juga memiliki Pasar Terapung, kita pajang gambar itu di daerah sehingga tidak hanya slogan semata," ungkap Muhidin.

Terkait menjaga alam Meratus, Gubernur Kalsel menyatakan tetap memperhatikan pelestarian, karena Geopark Meratus menawarkan keindahan kepada dunia.

Muhidin pun mengajak seluruh pemangku kebijakan meningkatkan keindahan yang dimiliki Geopark Meratus agar dapat dinikmati masyarakat lokal wisatawan domestik hingga mancanegara.

UNESCO menobatkan Geopark Meratus Kalsel menjadi UGGp pada Sidang Dewan Eksekutif UNESCO ke-221 di Paris, Prancis, 2–17 April 2025.

Berdasarkan catatan Badan Pengelola Geopark Meratus (BPGM) Kalsel, Geopark Meratus memiliki 54 situs terbagi pada empat rute, yakni Barat, Utara, Timur, dan Selatan.

Rute Barat mempunyai panjang rute sekitar 85 km yang memiliki Pasar Terapung dan Lok Bintan (Kabupaten Banjar).

Lalu, rute Timur meliputi Museum Wasaka, Kampung Tradisional Sasiringan, Galeri Terapung Sasirangan, Rumah Adat Tradisional Banjar, Pulau Kembang, Pembuatan Kapal Tradisional Sewangi, Pemandangan Tongkang Batu Bara, serta Konservasi Bekantan Curiak

Rute ini mempunyai panjang rute sekitar 188,15 kilometer dan memiliki 14 situs.

Rute Utara mencakup Batu Sekis Sei Kambang, Matang Kaladan Panoramic, Bendungan Riam Kanan, Jejak Longsoran Bukit Tiwingan, Perikanan Danau Riam Kanan, Rumah Panggung Tebing Danau, Pulau Ulin.

Lalu ada Gunung Api Purba Bawah Laut, Pulau Bekantan, Pulau Pinus, Situs Arkeologi Pulau Sirang, Pohon Saksi Bisu Ba’ah, Desa Belangian, Hutan Hujan Tropis Kahung, Makam Keramat Tenggelam, Pemukiman yang Ditenggelamkan, serta Batupasir Pembawa Intan.

Sedangkan, rute Selatan mempunyai panjang rute sekitar 67,44 km dan 14 situs, meliputi Taman Hutan Hujan Tropika, Pembuatan Tradisional Purun, Kampung Jamu dan Obat Tradisional, Museum Lambung Mangkurat, Pusat Informasi Geopark, Taman Konservasi Anggrek, 16 Habituasi Satwa Endemik.*

Baca juga: Bangga! 2 geopark Indonesia resmi masuk UNESCO Global Geoparks

Baca juga: Geopark Meratus ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks

Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |