Pemkot Kediri "jemput bola" vaksinasi HPV ke sekolah

1 month ago 4
Kami lakukan vaksinasi ini ke seluruh SMP Kota Kediri, agar terhindar dari kanker serviks

Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan jemput bola program vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) ke seluruh sekolah menengah pertama (SMP) di daerah tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Moh Fajri Mubasysyir mengemukakan vaksinasi ini diberikan untuk melindungi perempuan di Kota Kediri agar terhindar dari kanker serviks.

"Kami lakukan vaksinasi ini ke seluruh SMP di Kota Kediri, agar terhindar dari kanker serviks," katanya di Kediri, Selasa.

Ia menjelaskan, dalam kegiatan tersebut, merupakan imunisasi Kejar HPV yakni dengan menyuntikkan vaksin kepada siswa yang dulu saat kelas V SD belum mendapat vaksinasi HPV.

Baca juga: Itera: Tumbuhan murbei berpotensi sebagai antikanker serviks

Data dari Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa setiap tahun diperkirakan terdapat lebih dari 36.000 kasus kanker leher rahim (serviks) baru terdeteksi di Indonesia.

Sedangkan di Kota Kediri, pada 2024 jumlah kasus kanker serviks mencapai sembilan kasus.

Pihaknya berharap melalui upaya ini capaian vaksinasi HPV Kota Kediri bisa terealisasi minimal 95 persen atau sesuai dengan target yang ditetapkan Provinsi Jawa Timur.

“Penyakit kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua terbesar setelah kanker payudara dan tingkat kematian tinggi, makanya dilakukan pencegahan dengan vaksinasi HPV yang dilakukan gratis dari pemerintah,” kata Fajri.

Baca juga: Tidak benar, Vaksin HPV sebabkan kemandulan

Ia juga mengimbau para siswi agar memanfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya agar terhindar dari kanker serviks.

Kepala SMPN 1 Kediri Satriyani Widyawati Rahayu mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemkot Kediri yang telah merampungkan vaksin HPV di sekolahnya.

“Ini saya bangga dengan Pemkot Kediri yang telah memberikan fasilitas kepada anak-anak. Harapan kami, ini merupakan pencegahan lebih dini lebih bagus dan kesehatan anak-anak perlu diperhatikan,” ujarnya.

Widyawati juga menambahkan sebelumnya telah melakukan sosialisasi kepada siswi kelas IX agar lebih mempersiapkan diri, serta meminta izin kepada orang tua/wali murid untuk vaksinasi HPV.

Ia mengakui, saat sosialisasi sebagian besar siswa merasa ketakutan, namun dari sekolah mengerahkan beberapa guru dan petugas usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk melakukan pendampingan khusus, sehingga anak-anak merasa lebih tenang.

Baca juga: Wanita pranikah menjadi kelompok kunci dalam pencegahan kanker serviks

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |