Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) menggelar pelatihan budi daya jagung pulut sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan keluarga.
"Jagung pulut atau jagung ketan adalah salah satu komoditas pangan lokal yang memiliki nilai gizi tinggi, cita rasa khas, serta prospek ekonomi yang baik," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan M Anwar di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan kegiatan bernama Bekel Jagung yang diinisiasi Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jaksel itu merupakan kolaborasi dalam memperkuat ketahanan pangan keluarga, yang juga menjadi salah satu fokus utama gerakan PKK.
Melalui pelatihan tersebut, lanjut Anwar, diharapkan seluruh peserta, baik kader PKK, pengelola RPTRA, kelompok tani, maupun penggiat pertanian perkotaan (urban farming) dapat menguasai teknik budidaya yang baik, mulai dari pemilihan benih, penanaman, perawatan, hingga panen.
"Semoga ini dapat menjadi langkah awal menuju gerakan bersama dalam memanfaatkan lahan pekarangan, lahan kosong, maupun kebun komunitas untuk menghasilkan pangan sehat dan bergizi," ucap Anwar.
Baca juga: Jaksel ajak warga kembangan "urban farming" untuk ketahanan pangan
Sementara itu, Ketua TP PKK Jaksel Diah Anwar mengatakan pelatihan budi daya jagung pulut itu diikuti oleh perwakilan seluruh TP PKK kelurahan dan kecamatan, pengelola RPTRA, serta sejumlah kelompok Tani dan penggiat urban farming binaan Sudin KPKP Jaksel dengan total peserta sekitar 187 orang.
Setiap peserta diberikan benih jagung pulut untuk ditanam sesuai dengan luas lahan dan usulan dari para pembina di wilayah masing-masing peserta.
"Diharapkan pelatihan budi daya ini dapat menjadi bekal bagi para peserta dalam melaksanakan Gerakan Tanam Jagung Pulut bersama Tingkat Kota Jakarta Selatan, sehingga para peserta dapat berbudidaya secara optimal," tutur Diah.
Sementara itu, Kepala Sudin KPKP Jaksel Siti Halimah menjelaskan dalam kegiatan tersebut, peserta didampingi dan dibina oleh Sudin KPKP Jaksel untuk kemudian dilakukan penilaian terhadap hasil budidaya mereka.
Dia menambahkan penanaman jagung akan dilakukan serentak pada Selasa (26/8) mendatang, dan diperkirakan panen dalam tiga bulan ke depan, yaitu sekitar November 2025.
"Penilaian yang kita lakukan nantinya, yakni bobot panen, teknik budi daya, dan kualitas panen. Pemenang tentunya akan kami berikan apresiasi yang menarik," pungkas Halimah.
Baca juga: Bertani di lahan pekarangan bisa panen sayur setiap 15 hari
Baca juga: Pertanian terpadu di pekarangan bisa jadi pendapatan tambahan
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.