Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali, memperkuat pengelolaan perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk menciptakan masyarakat sejahtera.
Salah satu upaya Pemkot Denpasar untuk mewujudkan hal tersebut melalui pelatihan strategi pengembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi komunikasi (TIK) di Gedung Shanti Graha Denpasar, Senin, guna meningkatkan pemahaman konsep Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Ketua Harian Bunda Literasi Kota Denpasar Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan sebagai sumber ilmu, perpustakaan memiliki fungsi strategis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, akses terhadap perpustakaan juga tidak eksklusif hanya untuk kelompok tertentu saja
Dengan demikian, kata Ayu, perpustakaan berperan penting dalam mewujudkan pembangunan sumber daya manusia unggul.
Selain meningkatkan kegemaran membaca dan mencerdaskan masyarakat, kata dia, melalui program TPBIS juga diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menjalankan peran dan fungsi perpustakaan.
"Perpustakaan selain sebagai penyedia informasi buku bacaan, juga mendukung program literasi melalui berbagai kegiatan," ujarnya.
Baca juga: Dispersip Kalsel gencarkan literasi berbasis inklusi sosial di daerah
Ayu Kristi mengatakan perpustakaan tidak lagi hanya untuk kelompok tertentu, tetapi juga untuk semua orang, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan, orang dengan kebutuhan khusus, dan mereka yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang berbeda.
Oleh karena itu, kata Ayu Kristi, ke depan perpustakaan akan menyediakan koleksi yang lebih beragam, termasuk buku, e-book, jurnal online, dan sumber daya digital lainnya.
"Perpustakaan juga akan memberikan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, seperti layanan konsultasi, pelatihan, dan kegiatan komunitas," katanya.
Menurut dia, perpustakaan akan menjadi pusat belajar bagi masyarakat, membantu mereka untuk meningkatkan literasi, keterampilan, dan pengetahuan mereka.
"Besar harapan saya pada tahun 2025 ini, seluruh kelurahan dan desa di Kota Denpasar sudah melaksanakan Program TPBIS," katanya.
Sementara itu, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kota Denpasar Dewa Nyoman Sudarsana mengatakan pelatihan yang menyasar pengelola perpustakaan desa/kelurahan itu akan berlangsung selama dua hari, 14-15 Juli 2025.
Para peserta berasal dari desa/kelurahan se-Kota Denpasar yang merupakan pengelola perpustakaan desa/kelurahan sebanyak 66 orang.
Baca juga: Gerakan inklusi sosial perpustakaan Pontianak jadi percontohan
Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengelola perpustakaan desa/kelurahan dalam penggunaan perangkat lunak dan teknologi perpustakaan, sehingga mampu menguatkan komitmen membangun literasi masyarakat.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.