Pemkot bersama Forkopimda gelar shalat ghaib di DPRD Makassar

2 weeks ago 8

Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan mahasiswa menggelar shalat ghaib dan mendoakan empat korban tewas di Kantor DPRD Makassar yang terbakar pada peristiwa unjuk rasa anarkis Jumat (29/8).

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Jumat, mengatakan shalat ghaib ini bukan hanya sekadar doa, tetapi juga pengingat agar peristiwa tragis tersebut menjadi pelajaran besar bagi semua pihak.

"Hari ini kita berada di Gedung DPRD Kota Makassar, melaksanakan shalat dan doa bersama rekan-rekan dari BEM, Forkopimda, anggota DPRD, SKPD, dan masyarakat," ujarnya.

Munafri Arifuddin mengatakan shalat ghaib digelar sebagai bentuk penghormatan untuk para korban insiden kebakaran yang merenggut nyawa empat jiwa pada peristiwa unjuk rasa brutal Jumat (29/8).

Suasana hening bercampur haru menyelimuti seluruh area, sementara foto keempat korban terpampang di hadapan jamaah, menjadi pengingat betapa dalam duka yang dirasakan kota ini.

"Shalat ghaib bukan sekadar ritual, tetapi juga ungkapan cinta dan doa tulus dari mereka yang ditinggalkan, agar arwah para korban diterima di sisi Allah SWT dengan segala amal kebaikan mereka," katanya.

Ia menyampaikan bahwa kondisi kota saat ini perlahan membaik berkat koordinasi lintas sektor antara pemerintah, kepolisian, TNI, dan masyarakat. Aktivitas warga juga sudah kembali berjalan lebih lancar.

Munafri menegaskan, tragedi di DPRD Makassar tidak boleh dianggap sebagai demonstrasi biasa, melainkan pergerakan anarkis yang jauh dari nilai kemanusiaan.

"Saya sangat meyakini ini bukan aksi mahasiswa, tetapi ulah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dari sini kita belajar bahwa menjaga kondusifitas adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah," tuturnya.

Terkait pengamanan di sekitar DPRD, Munafri menyebut bahwa keputusan sepenuhnya akan diserahkan kepada TNI dan Polri. Pemerintah kota, kata dia, mendukung langkah terbaik yang diambil demi menjaga stabilitas dan keamanan.

"Apakah sistem penjagaan ini dilanjutkan, itu kita serahkan pada kajian aparat TNI-Polri. Yang jelas, kita semua harus memastikan kondisi Makassar tetap aman dan kondusif," ucap dia.

Baca juga: Kemendagri: Pemerintah siapkan 4-5 rumah bagi korban demo di Makassar

Baca juga: BEM kampus Makassar bantah demo anarkis di DPRD dilakukan mahasiswa

Baca juga: Pemkot Makassar tanggung penuh biaya perawatan korban demonstrasi

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |