Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Ismail mengatakan pada momen peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap Oktober penting untuk menjaga Pancasila sebagai kompas moral bermasyarakat termasuk di ruang digital agar menjadi ruang persatuan.
Menurut Ismail, dengan Pancasila sebagai dasar bernegara dan bermasyarakat di Indonesia termasuk di ruang digital maka bisa tercipta ekosistem digital yang aman dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Pancasila bukan hanya dasar negara, tapi juga kompas moral bagi kita semua. Ruang digital harus jadi tempat yang aman, damai, dan bermanfaat," kata Ismail dalam keterangannya dikonfirmasi, Kamis.
Ismail mengatakan di ruang digital saat ini tantangan dalam menjaga persatuan juga begitu besar karena banjir informasi yang ada disertai dengan beragam jenis masalah.
"Di era digital, tantangan menjaga persatuan semakin besar. Informasi yang salah, ujaran kebencian, atau intoleransi, bisa menguji keberagaman kita," kata Ismail.
Baca juga: BNN tegaskan Pancasila landasan kebijakan aparatur layani masyarakat
Maka dari itu, penting untuk menjaga nilai-nilai Pancasila sebagai kompas moral bangsa sehingga masyarakat Indonesia memiliki benteng penjaga yang dapat merawat keberagaman di bumi Indonesia termasuk saat berinteraksi di ruang digital.
Dengan demikian persatuan yang menjadi cita-cita bangsa tetap terwujud dan terjaga sehingga menjadikan Indonesia bangsa yang kuat.
Dalam merayakan Hari Kesaktian Pancasila, Kementerian Komunikasi dan Digital juga melangsungkan upacara khusus di Lapangan Anantakupa, Kantor Kementerian Komdigi, Rabu (1/10).
Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di lingkungan Kemkomdigi diikuti oleh jajaran Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama, para Staf Ahli dan Staf Khusus Menteri, serta sivitas Kemkomdigi.
Baca juga: Peneliti: Peringatan Hari Kesaktian Pancasila jangan sebatas memorial
Baca juga: Wamentan: Nilai-nilai Pancasila landasan mencapai kedaulatan pangan
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.