Menag buka Perkemahan Pramuka Santri Nusantara yang diikuti 1.165 peserta

2 hours ago 2

Makassar (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar membuka Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (Perkasa) Tahun 2025 di Bumi Perkemahan Kampus III Pondok Pesantren As’adiyah, Macanang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan yang diikuti 1.165 peserta.

"Pramuka bukan sekadar kegiatan baris-berbaris atau perkemahan. Ini adalah wahana pembentukan generasi santri yang unggul dan siap menghadapi tantangan zaman," ujarnya di Wajo, Kamis.

Nasaruddin Umar mengatakan Perkasa 2025 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Musabaqah Qira'atil Kutub Internasional (MQKI) I dan Musabaqah Qira'atil Kutub Nasional (MQKN) VIII.

Kegiatan ini diikuti oleh 1.165 peserta dari berbagai tingkatan, yaitu Siaga, Penggalang, dan Penegak, yang berasal dari 70 pangkalan Pramuka pesantren se-Nusantara dan akan berlangsung hingga 7 Oktober 2025.

Menteri Agama menekankan pentingnya gerakan Pramuka di lingkungan pesantren sebagai sarana penguatan karakter, kemandirian, serta pembentukan akhlak mulia bagi santri.

Nabi Muhammad SAW, kata Menag adalah pribadi multitalenta yang dapat menjadi teladan dalam hal kecerdasan, ketangguhan, dan akhlak.

Baca juga: Menag lantik 89 dewan hakim MQK Internasional 2025

"Santri Pramuka harus menjadikan Rasulullah sebagai inspirasi dalam mengembangkan potensi diri,” tuturnya.

Menag juga mengajak para peserta untuk menampilkan akhlak terbaik dalam setiap aktivitas kepramukaan.

“Tunjukkan kemuliaan akhlak dalam setiap langkah. Inilah yang membedakan Pramuka santri dengan lainnya,” terangnya.

Sebelumnya Direktur Jenderal Pendidikan Islam, H. Suyitno dalam laporannya menyampaikan bahwa gerakan Pramuka idealnya dimulai sejak dini.

“Kita menyaksikan adik-adik dari golongan Siaga yang sudah mampu menghafal Undang-Undang Dasar 1945 dan Dasa Dharma Pramuka. Ini menunjukkan efektivitas pembinaan Pramuka sejak usia awal,” ujarnya.

Dirjen Pendis juga menyampaikan apresiasi atas komitmen Pondok Pesantren As’adiyah sebagai tuan rumah pelaksanaan kegiatan ini.

Menurut dia, Perkasa menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi, kepemimpinan, serta ukhuwah antar-santri dari berbagai wilayah.

Baca juga: Menag harap MQKI 2025 jadi awal kebangkitan peradaban Islam modern
Baca juga: Peserta MQKI dari mancanegara mulai berdatangan ke Makassar

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |