Tapin, Kalsel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), mengirimkan empat santri berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Al Ahqaf Hadramaut, Yaman, sebagai wujud komitmen daerah mencetak generasi yang religius.
Bupati Tapin Yamani mengatakan, keberangkatan para santri itu merupakan realisasi janji pemerintah daerah untuk memberikan kesempatan bagi putra dan putri terbaik dari Tapin menuntut ilmu di Timur Tengah.
“Alhamdulillah, janji kami untuk memberangkatkan santri berprestasi hari ini terealisasi. Mereka ini yang terbaik dari pondok pesantren masing-masing,” ujarnya di Rantau, Kabupaten Tapin, Jumat.
Yamani menyebutkan, beasiswa tersebut bukan sekadar penghargaan, melainkan investasi jangka panjang dalam pembangunan daerah.
Baca juga: 1.560 santri ambil bagian dalam beasiswa santri berprestasi
"Kami berharap ilmu yang mereka dapat bisa kembali diterapkan di Kabupaten Tapin, untuk mengabdi di daerah sendiri. Karena beasiswa ini berasal dari pemerintah daerah,” katanya.
Menurut Yamani, pemberian beasiswa ini menjadi bagian dari visi daerah dalam melahirkan ulama-ulama besar yang berperan penting dalam membina kehidupan sosial keagamaan masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan pemberian beasiswa ini semakin banyak lahir ulama-ulama besar dari Tapin,” katanya.
Sebelumnya, Pemkab Tapin telah menganggarkan Rp1,5 miliar untuk menerapkan program satu desa satu sarjana yang tersebar pada 126 desa dan sembilan kelurahan sejak 2024.
Baca juga: Baznas dorong para penerima Beasiswa Santri 2025 jadi generasi unggul
Program satu desa satu sarjana tersebut telah menyasar 130 orang untuk menempuh pendidikan dan kelak kembali membangun desa masing-masing.
Para penerima manfaat beasiswa di Tapin bagi 67 mahasiswa Poltek Islam Syekh Salman Al-Farisi terdiri dari 32 orang Program Studi Teknologi Pertanian dan 35 orang Teknik Pertambangan.
Kemudian, Institut Bisnis dan Teknologi Banjarmasin menerima 60 penerima terdiri dari 31 orang Program Studi (Prodi) Manajemen dan 29 orang Prodi Akuntansi.
Sementara, STIT Assuniyah Tambarangan menampung lima orang, serta satu orang masing-masing di ULM, Uniska, dan Darul Ulum Kandangan.
Pemkab Tapin menanggung subsidi biaya kuliah Rp2,5 juta per mahasiswa setiap semester, namun jika biaya kuliah melebihi maka mahasiswa menambah secara pribadi.
Baca juga: Gubernur Jatim luncurkan 1.193 beasiswa bagi santri unggul
Pewarta: Taufik Ridwan/M. Rastaferian P
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.