Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat telah menyalurkan bantuan sosial kepada 42.745 kepala keluarga dari total 69.549 kepala keluarga penerima sesuai Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) periode April dan Juni 2025.
Kepala Dinas Sosial Pasaman Barat Randy Hendrawan di Simpang Empat, Selasa, menjelaskan bantuan sosial itu terdiri dari Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 25.319 kepala keluarga dan telah disalurkan periode April Juni sebanyak 15.176 kepala keluarga.
Kemudian, bantuan sembilan bahan pokok (sembako) sebanyak 31.190 kepala keluarga dan telah disalurkan pada April-Juni sebanyak 27.569 kepala keluarga serta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) 130.403 kepala keluarga.
"Bagi yang belum disalurkan akan segera kita salurkan secepatnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kota salurkan," katanya.
Baca juga: Kemenimipas salurkan bansos untuk pesantren dan nelayan di Cilacap
Bantuan sosial, katanya, langsung ditransfer oleh pemerintah pusat ke rekening masing-masing Kelompok Penerima Manfaat (KPM).
"Masing-masing KPM dapat mencairkan bantuan tersebut lewat anjungan tunai mandiri (ATM) yang tergabung dalam himpunan bank milik negara seperti yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN.
Dia menjelaskan Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program bantuan sosial dari pemerintah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin yang dikelola oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
"PKH memberikan bantuan berupa uang tunai kepada keluarga miskin yang memenuhi kriteria tertentu, seperti memiliki anak usia sekolah, ibu hamil, atau anggota keluarga dengan disabilitas," katanya.
Baca juga: Pemprov Jatim salurkan bantuan untuk warga Pulau Bawean
Bantuan ini diberikan dengan syarat bahwa keluarga penerima harus memenuhi beberapa kondisi, seperti mengirimkan anaknya ke sekolah, melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, dan mengikuti program pendidikan kesehatan.
Programnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin dengan meningkatkan akses ke pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan keluarga.
"Memberikan bantuan untuk biaya sekolah dan pendidikan. Memberikan bantuan untuk biaya kesehatan dan pemeriksaan kesehatan. Meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan memberikan bantuan untuk biaya hidup sehari-hari," katanya.
PKH merupakan program yang sangat penting untuk membantu masyarakat miskin di Indonesia dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
"Bantuan akan diberikan berdasarkan jumlah komponen yang dimiliki yaitu anak sekolah SD-SMP-SMA. Untuk komponen kesehatan anak balita, pra sekolah, ibu hamil, lansia di atas 70 tahun ke atas dan terdaftar di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," katanya.
Untuk ibu hamil katanya saat ini menerima bantuan Rp3 juta per tahun, anak usia dini Rp3 juta per tahun, anak sekolah dasar Rp900 ribu per tahun, SMP Rp1.500.000 per tahun dan SMA Rp2 juta per tahun. Serta disabilitas berat dan lanjut usia Rp2.400.000 per tahun.
Pihaknya berharap bantuan ini bisa membantu perekonomian masyarakat kurang mampu agar terus bangkit menjadi keluarga mampu dan sejahtera.
Baca juga: Kemensos beri bansos hingga advokasi sosial untuk pulihkan korban demo
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.