Pemkab Pamekasan sediakan anggaran Rp3 miliar untuk Sekolah Rakyat

2 months ago 25
Ada empat ruang yang perlu diperbaiki, yakni ruang belajar, kantor guru, asrama dan ruang wali

Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur menyediakan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk memperbaiki bangunan yang hendak dijadikan gedung Sekolah Rakyat di daerah itu.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pamekasan Herman Hidayat Santoso di Pamekasan, Rabu, menjelaskan anggaran sebesar itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD).

"Saat ini proses lelang proyek untuk perbaikan gedung yang akan digunakan Sekolah Rakyat tersebut sudah dilakukan," katanya.

Ia menjelaskan, gedung yang akan dijadikan Sekolah Rakyat itu, merupakan bekas Akademi Keperawatan (Akper) yang terletak di Jalan Jokotole Pamekasan dan saat ini tidak digunakan lagi.

Baca juga: Khofifah: Sekolah Rakyat Pasuruan penuhi standar dan siap beroperasi

Pemanfaatan bekas Akper Pamekasan untuk Sekolah Rakyat ini hanya sementara, karena pemkab masih mencari lahan yang lebih luas," katanya.

"Ada empat ruang yang perlu diperbaiki, yakni ruang belajar, kantor guru, asrama dan ruang wali," katanya.

Ia memperkirakan, perbaikan gedung bekas Akper itu akan mulai dibangun pada Agustus 2025, sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto yang dinaungi oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Tujuannya menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, terutama miskin ekstrem.

Baca juga: Sekolah Rakyat Rintisan di Jepara siap menampung 100 siswa

Seluruh biaya pendidikan Sekolah Rakyat, mulai dari seragam, makan, asrama, peralatan sekolah, dan lainnya, akan ditanggung negara 100 persen atau gratis.

Program ini sebagai memuliakan masyarakat kurang mampu dan mendorong mereka untuk hidup lebih maju, sehingga dapat berperan signifikan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Sekolah Rakyat akan mencakup jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA dengan konsep sekolah berasrama (boarding school).

Kurikulum yang diterapkan akan mengacu pada standar pendidikan nasional (mata pelajaran formal). Dengan tambahan materi khusus yang menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan sesuai kebutuhan siswa dan lingkungan mereka.

Sasaran utama program ini adalah anak-anak dari keluarga yang termasuk dalam desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), yang merupakan kelompok dengan kondisi ekonomi paling rentan.

Baca juga: Calon kepala Sekolah Rakyat bagikan kisah yang memupuk optimisme

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |