Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terus berupaya memberdayakan perempuan agar bisa meningkatkan perekonomian salah satunya dengan memberikan pelatihan membatik
Wakil Bupati Mojokerto Rizal Octavian, di Mojokerto, Rabu, mengatakan pelatihan batik canting sebagai salah satu upaya untuk memberdayakan kaum perempuan.
"Besar harapan kami dengan kegiatan (pelatihan) ini dapat menambah keahlian dan menjadi sumber pendapatan alternatif bagi para peserta pada khususnya dan masyarakat Kelurahan Sarirejo pada umumnya," kata dia di sela pelatihan yang digelar di Pendopo Kantor Kecamatan Mojosari, Mojokerto.
Ia mengemukakan, dengan adanya pelatihan yang ditujukan untuk para ibu dan Tim Penggerak(TP) PKK Kelurahan Sarirejo itu diharapkan bisa memberikan dampak positif bagi para peserta dan masyarakat.
"Batik memiliki potensi yang cukup besar baik dari segi budaya dan kearifan lokal maupun dari segi finansial," katanya.
Baca juga: Kelompok perempuan rentan di Tanjungpinang dibekali pelatihan membatik
Ia mengatakan bahwa batik tulis atau batik canting memiliki nilai jual yang lebih mahal karena dalam proses pembuatannya menggunakan canting untuk menggambar motif di kain yang membutuhkan keahlian, ketelitian, dan kesabaran tinggi dari pembatik.
"Pelatihan ini terdapat poin yang istimewa yaitu penggunaan canting sebagai alat membatik. Hal ini dapat menjadi nilai tambah ekonomis pada batik yang dihasilkan karena proses pembuatannya membutuhkan waktu dan ketekunan yang lebih daripada batik cap," ucapnya.
Ia mengingatkan batik merupakan salah satu bentuk warisan budaya yang sudah diakui oleh dunia, sehingga ia mengajak seluruh masyarakat untuk saling bersinergi demi kelestarian budaya dan tradisi, termasuk batik.
Baca juga: Sebanyak 150 anggota Dharma Pertiwi dilatih membatik
"Pada tahun 2009, UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk lisan dan nonbenda. Pengakuan ini mengukuhkan batik sebagai warisan budaya, sehingga perlu sinergi dan kerja sama antarpemangku kepentingan dalam pelestarian budaya, salah satunya batik," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.