Pemkab Deli Serdang edukasi masyarakat tingkatkan minat membaca

1 month ago 6

Lubuk Pakam (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengedukasi masyarakat dalam pembudayaan kegemaran membaca yang diharapkan berdampak pada meningkatnya minat baca, sebagai upaya mendorong masyarakat menjadi cerdas dan berpikiran maju.

"Dengan demikian, masyarakat Deli Serdang diharapkan mampu menjadi lebih kompetitif dan bisa bersaing dengan masyarakat dari daerah lain," kata Pj Sekda Deli Serdang Dedi Maswardy di Lubuk Pakam, Jumat, terkait digelarnya Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca Tahun 2025 di Perpustakaan Daerah Deli Serdang.

Ia mengatakan tema "Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa: Penguatan Budaya Baca dan Literasi untuk Indonesia Maju," yang diangkat pada sosialisasi tersebut diharapkan bisa terwujud.

"Sosialisasi ini penting untuk membentuk satu generasi yang inovatif. Saya pikir bupati juga punya visi dan program unggulan dengan membuat alun-alun di tiap kecamatan. Jadi, alun-alun itu nanti akan difungsikan sebagai tempat beraktivitas masyarakat di setiap Kecamatan," katanya.

Alun-alun tersebut , menurut dia, nantinya dapat dijadikan sebagai pusat pengembangan olahraga, taman literasi, dan perpustakaan digital.

Baca juga: Pemkot Cirebon perkuat layanan digital guna menarik minat baca warga

"Perpustakaan digital itu penting dan perlu kita lakukan untuk bisa menarik perhatian anak-anak di setiap kecamatan, apalagi jika lingkungan tempat yang akan dijadikan itu bersih dan sehat," katanya.

Sementara itu, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Nurhadisaputra mengatakan, pihaknya ingin mengakomodasi harapan masyarakat dalam upaya meningkatkan minat baca.

"Memang banyak sekali intervensi yang sudah kami lakukan, termasuk gedung layanan perpustakaan. Dari 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi, mungkin baru sekitar 220 an yang sudah mendapatkan intervensi. Kami bantu bagaimana memberi layanan perpustakaan ini menjadi lebih layak," katanya.

Ia mengatakan literasi bukan hanya masalah kemampuan membaca dan menulis. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), 99,8 persen masyarakat Indonesia sudah mengenal huruf, sudah bisa baca, tetapi perkembangan literasinya masih kurang.

Baca juga: Minat baca di Sumut didorong GPMB dengan membentuk satgas

"Ketika bicara sekarang, literasi ada literasi keuangan, ada literasi teknologi informasi dan literasi berbagai hal. Inilah yang kita lihat, ternyata masyarakat kita masih tertinggal. Studi yang dilakukan, baik oleh lembaga internasional maupun nasional memperlihatkan kemampuan literasi kita belum baik-baik saja. Inilah yang menjadi dasar untuk kami terus melakukan pengembangan literasi dan penguatan budaya baca," katanya.

Pewarta: Juraidi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |