Moskow (ANTARA) - Pasukan Jerman tidak boleh berada di Ukraina karena itu dapat memicu perang besar dengan Rusia, kata Sahra Wagenknecht, pemimpin partai sayap kiri Jerman Sahra Wagenknecht Alliance (BSW), Kamis (20/2).
"Kami dari BSW menegaskan --Anda bisa mempercayai kami-- kami tidak akan setuju mengirim pasukan Jerman ke Ukraina. Kami tidak akan setuju mengirim pasukan Jerman ke negara lain untuk berperang, dan kami tidak akan setuju dengan program persenjataan besar Jerman, karena itu adalah jalan menuju perang, bukan perdamaian," ujar Wagenknecht dalam kampanye politiknya.
Ia juga menilai bahwa elit Eropa dan Jerman saat ini justru membahayakan rakyatnya sendiri karena terus menyeret Eropa semakin dalam ke dalam konflik dengan Rusia.
"Ya, kami harus mampu mempertahankan diri, tetapi kami juga harus melakukan segala cara agar perang tidak pernah terjadi di Eropa dan Jerman. Kami tidak akan mampu bertahan dalam perang melawan Rusia, negara bersenjata nuklir," katanya menambahkan.
Sejumlah negara anggota Uni Eropa, seperti Prancis, negara-negara Skandinavia, dan negara-negara Baltik, serta Inggris, telah menyatakan kesiapan mereka untuk mengirim pasukannya ke Ukraina. Namun, Spanyol, Polandia, Jerman, dan Italia menolak gagasan tersebut.
Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni menyebut usulan itu sebagai "solusi yang tidak efektif." Sementara Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan bahwa pembahasan ini masih "terlalu dini dan tidak tepat."
Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Italia: Eropa tak seharusnya bertentangan dengan AS terhadap Ukraina
Baca juga: Spanyol: EU ada di momen penting setelah pertemuan darurat Ukraina
Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025