Denpasar (ANTARA) - Kalangan Muhammadiyah di Bali menyambut baik tarawih pertama Ramadhan 1446 Hijriah ditambah hasil keputusan Kementerian Agama bahwa awal bulan puasa jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
“Alhamdulillah kalau bersama, artinya syiar Ramadhan tahun ini akan semakin semarak,” kata Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali M Safaruddin di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan antusias menyambut Bulan Suci Ramadhan tahun ini sudah dimulai dari tarawih pertama, dimana Muhammadiyah telah menyiapkan lokasi-lokasi shalat tarawih yang dapat digunakan Umat Muslim di Bali.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan lebih dulu, mereka sudah terlebih dahulu menginstruksikan jamaah di kabupaten/kota mempersiapkan masjid dan mushala, termasuk salah satunya Gedung Dakwah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bali.
Baca juga: Hukum tahlilan orang meninggal menurut pandangan NU dan Muhammadiyah
Baca juga: Umat muslim di Makassar padati masjid salat tarawih perdana
“Tarawih perdana salah satunya di gedung dakwah di Jalan Imam Bonjol, ini sudah selesai renovasi jadi bisa menambah jumlah muatan, dulu menampung 300 orang kalau sekarang 400-500 orang, muat lebih banyak, bagi yang mau menjalankan tarawih bisa hadir,” ujar Safaruddin.
Ia mengatakan jika hasil pemerintah dengan kalangan Muhammadiyah berbeda, di Bali mereka tetap saling menghormati dan selalu mengajak jamaah menjalankan ibadah dengan tenang dan khusyuk.
Begitu juga terhadap Umat Hindu, mengingat nantinya Hari Suci Nyepi bersamaan dengan masih berlangsungnya bulan puasa maka Umat Muslim diajak menghormati dengan menjaga kondusifitas.
“Saat Nyepi 29 Maret kami imbau seluruh warga Muhammadiyah bila tempat tinggalnya berdekatan dengan masjid atau mushala mengikuti dengan jalan kaki tidak menggunakan kendaraan, bila jaraknya jauh bisa beribadah dari rumah, kita menghargai Umat Hindu yang sedang melaksanakan Hari Raya Nyepi,” ujarnya.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025