Jakarta (ANTARA) - Pemerintah akan mempercepat penuntasan rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki dan 11 daerah kabupaten lain yang sempat terimbas bencana alam.
"Yang pertama adalah penanganan bencana erupsi gunung Lewotobi Laki-laki. Kami butuh untuk segera menuntaskannya. Kemudian yang kedua adalah penuntasan penanganan pascabencana di sebelas daerah yang lain," ujar Menko PMK Pratikno di Jakarta, Kamis.
Pratikno dalam Rapat Tingkat Menteri (RTM) mengatakan, pemerintah mesti mempercepat penyelesaian hunian tetap bagi warga yang terdampak bencana baik di Lewotobi maupun 11 kabupaten.
Baca juga: Enam penerbangan batal dampak erupsi Gunung Lewotobi
Begitu pula dengan jalan dan fasilitas umum lain yang sampai saat ini belum tergarap meski bencana sudah lewat beberapa bulan bahkan tahun.
Pratikno menyebut 11 kabupaten itu yakni Alor, Donggala, Ende, Karo, Lebak, Lembata, Majene, Mamuju, Palu, Rote Ndao, dan Sigi.
"Yang ini (11 daerah) sudah cukup lama, tanggung jawab pusat sudah melampaui batas waktunya. Tetapi penanganannya belum tuntas, tadi kita sepakati untuk diperpanjang," kata Pratikno.
BNPB, kata dia, akan melakukan verifikasi terhadap daerah-daerah tersebut dan kemudian mengajukan pengusulan kepada Kementerian Keuangan agar pemerintah bisa segera memberikan hibah lagi.
Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki lontarkan abu setinggi 200 meter
"Walaupun bencana ini sudah lama, tetapi penyelesaian perumahan, pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, mata pencarian harus kita pikirkan," ujar Pratikno.
Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, kendati erupsi besar gunung Lewotobi sudah hampir satu tahun lamanya dan sebagian besar masyarakat terdampak sudah ada di hunian sementara, tetapi masih ada yang tinggal di pos pengungsian.
"Tetapi masih ada satu tempat di Pos Konga itu yang masih tinggal di pengungsian, di tenda. Ada 250 KK. Tapi itu segera akan dipindahkan ke hunian sementara," katanya.
Setelah semuanya berada di hunian sementara, secara paralel pemerintah juga tengah menyiapkan hunian tetap atau permanen. Dengan demikian, masyarakat terdampak dapat melanjutkan kehidupannya tanpa rasa khawatir lagi.
Baca juga: Kemenpar pantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
"Jadi mereka harus pindah dari rumah lama, mereka akan melanjutkan hidup di hunian tetap. Ini juga sedang proses penyiapan dan pembangunan. Sejauh ini untuk logistik dan kebutuhan-kebutuhan lain tidak ada masalah," kata Suharyanto.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.