Pemerintah Indonesia dan Saudi cari solusi selesaikan masalah Nusuk

7 hours ago 4
Kelalaian dalam memberikan layanan kepada jamaah haji Indonesia itu akan mencederai kesuksesan penyelenggaraan haji Arab Saudi di tahun 2025 ini

Madinah (ANTARA) - Pemerintah Indonesia bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menggelar rapat koordinasi terkait pelayanan bagi jamaah calon haji Indonesia, khususnya mengenai distribusi dan aktivasi Kartu Nusuk yang belum seluruhnya diterima jamaah Indonesia.

"Rapat ini sangat penting, karena kita sedang berada dalam masa transisi tata kelola perhajian baik di Arab Saudi maupun Indonesia. Ini menimbulkan dinamika di lapangan yang harus kita pecahkan bersama," ujar Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Muchlis M. Hanafi di Madinah, Kamis.

Rapat dipimpin langsung oleh Deputi Kementerian Haji untuk Urusan Hubungan Internasional Hasan Almunakhiroh bersama seluruh syarikah mitra layanan haji, serta perwakilan Misi Haji Indonesia yang hadir secara langsung dan daring.

Muchlis mengatakan pertemuan ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh atas pelayanan terhadap jamaah calon haji Indonesia sejak kedatangan mereka pada 2 Mei lalu.

Baca juga: Kemenag: Jamaah belum terima kartu Nusuk tetap bisa ke Masjidil Haram

Salah satu isu utama yang dibahas adalah rendahnya distribusi dan aktivasi Kartu Nusuk atau kartu digital yang berfungsi sebagai "paspor perhajian".

Dari sekitar 90 ribu peserta calon haji Indonesia yang telah tiba di Arab Saudi melalui Madinah, sebanyak 35 ribu Kartu Nusuk jamaah masih belum aktif/didistribusikan.

"Kelalaian dalam memberikan layanan kepada jamaah haji Indonesia itu akan mencederai kesuksesan penyelenggaraan haji Arab Saudi di tahun 2025 ini. Oleh karenanya, tadi kita bersama-sama membahas persoalan-persoalan yang muncul, dinamika yang ada dan memberikan solusinya," kata Muchlis.

Menurutnya, persoalan ini awalnya diduga disebabkan distribusi jamaah yang tersebar di sejumlah syarikah. Namun, evaluasi menunjukkan bahwa tingkat aktivasi Nusuk bervariasi, bahkan ada syarikah yang telah mencapai angka hingga 88 persen.

Baca juga: PPIH distribusikan Kartu Nusuk untuk kelancaran ibadah haji

Muchlis juga menegaskan pihak petugas haji Indonesia sangat proaktif membantu distribusi Kartu Nusuk. Sejak diterbitkannya edaran terkait percepatan aktivasi, angka distribusi menunjukkan peningkatan yang signifikan.

"Mudah-mudahan kita diberi waktu dalam 48 jam ini para syarikah dengan dibantu oleh petugas-petugas kita sudah harus menyerahkan Kartu Nusuk itu kepada jamaah haji Indonesia," ujarnya.

Kartu Nusuk sangat penting karena menjadi syarat utama bagi jamaah untuk mengakses layanan dan area penting, seperti Kota Makkah dan Masjidil Haram. Meski saat ini masih ada toleransi penggunaan visa haji untuk akses, ke depan penggunaan kartu ini akan semakin ketat.

Baca juga: Jamaah diingatkan bawa "smartcard" & identitas pribadi saat ke Arafah

Pewarta: Asep Firmansyah dan Teguh Priyanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |