Pemadanan DTSEN temukan lima juta orang meninggal masih tercatat

2 months ago 22
Untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), ketemu 382.620 yang sudah meninggal

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik menyampaikan bahwa pemadanan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menemukan adanya lima juta orang yang telah meninggal dunia, namun masih tercatat dalam data kependudukan.

"Saat kami integrasikan dan rekonsiliasi dengan data Dukcapil ketemu lah yang sudah meninggal di dalam Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) ada 1.919.940 orang," kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa.

Begitu juga dari asalnya P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), setelah diintegrasikan dan rekonsiliasi dengan data Dukcapil ketemu 2.749.889 orang yang sudah meninggal.

"Untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), ketemu 382.620 yang sudah meninggal," ujarnya.

Baca juga: Menkes tegaskan data PBI JKN yang valid hanya bersumber dari DTSEN

Ia mengatakan, sebagaimana Inpres Nomor 4 Tahun 2025 tentang Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional, BPS dimandatkan untuk mengintegrasikan dan menyusun Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang akurat, terkini, dan terintegrasi, serta mengelola DTSEN.

"Penggunaan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional sebagai sumber data utama dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kebijakan sosial dan ekonomi sehingga dapat memastikan program pemerintah yang terlaksana secara lebih tepat sasaran, efektif, efisien, dan akuntabel," katanya.

BPS kemudian mengintegrasikan data Regsosek, P3KE, DTKS, yang direkonsiliasi dengan data Dukcapil, BPJS Ketenagakerjaan, dan PLN sehingga lahirlah DTSEN.

BPS melakukan pemutakhiran DTSEN per tiga bulan sekali melalui ground check.

Baca juga: Mensos: Temuan nilai transaksi bansos untuk judol capai Rp957 miliar

Menurutnya, ground check bertujuan untuk mengecek inclusion error dan exclusion error pada penyaluran bansos tahap 1 sehingga dapat menyempurnakan DTSEN untuk penyaluran tahap berikutnya.

"Hasil ground check digunakan BPS untuk memutakhirkan DTSEN. Proses berkelanjutan demi penyempurnaan dan pengelolaan DTSEN jangka panjang," kata Amalia Adininggar Widyasanti.

Baca juga: Cegah bansos untuk judol, Mensos minta tak gunakan data selain DTSEN

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |