Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum PSSI II Ratu Tisha buka suara setelah peluang timnas U-22 Indonesia untuk lolos ke semifinal sepak bola putra SEA Games 2025 Thailand menipis.
Hal ini terjadi setelah Indonesia, yang dilatih Indra Sjafri, menelan kekalahan 0-1 dari Filipina dalam lanjutan laga Grup C di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, Senin lalu.
"Ya, kan kita ini pelaku ya, kita bukan fans. Jadi apa yang kita perlu lakukan, ya evaluasi, berbenah, hadapi, dan menangkan. Jadi kita minta doanya, dukungannya, dan kepercayaannya," kata Tisha saat ditemui awak media pada jumpa pers Festival Sepak Bola Rakyat di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan, Rabu.
Indonesia akan memainkan laga penentuan pada Jumat (12/12) pukul 18.00 WIB melawan Myanmar, yang sama-sama tanpa poin. Apabila menang dengan selisih gol yang menguntungkan, Indonesia dapat lolos sebagai runner-up terbaik.
Namun, nasib tak hanya ditentukan oleh Garuda Muda. Hal ini dikarenakan bisa saja nasib mereka di SEA Games 2025 berakhir lebih cepat apabila Malaysia dan Vietnam bermain imbang pada Kamis (11/12) pukul 16.00 WIB.
Hasil imbang untuk Malaysia dan Vietnam akan memastikan keduanya lolos bersamaan ke babak semifinal sebagai juara dan runner-up Grup B, setelah kini sama-sama meraih tiga poin.
Baca juga: Indonesia telan kekalahan 0-1 lawan Filipina di SEA Games 2025
Sementara bagi Indonesia, menang dengan skor berapa pun tak ada gunanya jika pada Kamis, Malaysia dan Vietnam berbagi satu poin. Dengan saat ini masih tanpa poin, kemenangan hanya akan menempatkan Indonesia sebagai runner-up Grup C dengan tiga poin. Jumlah ini akan kalah dari perolehan Malaysia atau Vietnam yang akan mendapatkan empat poin apabila keduanya bermain imbang.
"Ini kan sepak bola ya, jadi bukan main sekali. Jadi ini turnamen, dan kita punya pertandingan besok, kita harus konsentrasi, dan gak ada kata lain selain kita konsentrasi, evaluasi dari yang sudah lalu, perbaiki, dan menangkan besok," ucap Tisha.
Baca juga: Klasemen Grup C SEA Games 2025: Indonesia peringkat kedua
Saat ditanya apakah PSSI khawatir Malaysia dan Vietnam akan "main mata" untuk mengakhiri laga dengan hasil seri, Tisha menjawab, "Apa yang menjadi kondisi yang bisa kita kontrol, kita akan kontrol".
"Kita kan pelaku ya, kita bukan fans, kita bukan di area komentator, kami ini sebetulnya pelaku. Apa yang menjadi kondisi yang bisa kita kontrol, kita akan kontrol. Kondisi yang akan kita kontrol itu apa? Teknik pelatihan kita, evaluasi kita, cara bermain kita, analisa tim lawannya kita, dan lain sebagainya. Jadi kita fokus dan konsentrasi kepada pertandingan kita," ungkap wanita 39 tahun tersebut.
Seandainya nanti Indonesia gagal lolos ke semifinal, mereka akan menemui kegagalan untuk lolos ke babak gugur SEA Games untuk pertama kalinya setelah terakhir kali terjadi pada 2009 di Vientiane, Kamboja. Kala itu, Indonesia tak mampu lolos karena menjadi juru kunci Grup B, dengan hanya memiliki satu poin.
Pada tujuh edisi selanjutnya setelah itu, Indonesia selalu menembus semifinal, dengan empat kali ke final, yang satu di antaranya berakhir menjadi juara atau meraih medali emas pada edisi 2023 di Phnom Penh, Kamboja di bawah asuhan pelatih saat ini, Indra Sjafri.
Garuda Muda akan pulang ke tanah air tanpa medali. Ini artinya mereka gagal mempertahankan medali emas, juga tak berhasil memenuhi target meraih medali perak yang diberikan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Erick Thohir.
Baca juga: Nova Arianto minta timnas U-22 Indonesia tetap yakin dan percaya
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































