Pelindo Regional 2 sebut arus barang dan petikemas relatif stabil

2 months ago 8
Bahkan hingga Juni 2025 saja, petikemas internasional di Priok telah mencapai 3,94 juta twenty foot equivalent units (TEUs). Sedangkan non-kontainer mencapai 10,07 juta ton,

Jakarta (ANTARA) - Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Yandri Trisaputera mengatakan, arus barang dan petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok relatif stabil dan menunjukkan peningkatan, terutama untuk petikemas.

“Bahkan hingga Juni 2025 saja, petikemas internasional di Priok telah mencapai 3,94 juta twenty foot equivalent units (TEUs). Sedangkan non-kontainer mencapai 10,07 juta ton,” kata Yandri, dikutip dari keterangannya di Jakarta, Selasa.

Untuk mendukung arus barang dan petikemas di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu, Yandri mengatakan, terdapat sejumlah rencana strategis yang telah disiapkan oleh manajemen Pelindo di Pelabuhan Tanjung Priok.

Selain itu, ia menilai diperlukan kerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait seperti Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara, Dinas Perhubungan Pemkot Jakarta Utara, Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tanjung Priok, hingga berbagai asosiasi seperti Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) dan Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (ASDEKI).

Baca juga: Arus peti kemas internasional di Surabaya naik tiga persen

Namun, ia tak menampik bahwa masih terdapat sejumlah permasalahan yang perlu diselesaikan oleh para pemangku kepentingan terkait guna mendukung kelancaran arus barang dan logistik dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Beberapa di antaranya adalah kepadatan lalu lintas pada ruas jalan di lokasi luar pelabuhan karena kondisi distribusi marketshare tidak berimbang (depo overflow) dan belum diterapkan tarif batas atas dan batas bawah oleh Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub sehingga terjadi disparitas dan ketidakaturan marketshare.

Lebih lanjut, belum adanya pembatasan waktu operasional angkutan barang di ruas jalan raya pelabuhan dan sekitarnya; hingga adanya kecelakaan yang terjadi di wilayah sekitarnya.

“Untuk mengatasi kemacetan di luar pelabuhan yang berhubungan dengan kegiatan depo petikemas perlu ada kajian komprehensif dari Pemda DKI maupun Pemkot setempat yang melibatkan para stakeholders termasuk asosiasi terkait,” ujar Ketua ALFI DKI Jakarta Adil Karim.

Baca juga: Pelindo datangkan alat bantu bongkar muat untuk TPK Bitung Sulut

“Kami sudah siapkan kajian mengenai tarif-tarif batas atas dan bawah di depo, serta kami mohon Dinas Perhubungan menertibkan lokasi-lokasi depo di luar pelabuhan yang seringkali bikin macet,” imbuh Ketua ASDEKI Jakarta A. Yacub.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |