Tangerang (ANTARA) - Petugas Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, menegaskan bahwa jenis barang bawaan penumpang yang terdaftar melalui layanan aplikasi All Indonesia tetap dilakukan pemeriksaan sebagai tingkat keamanan.
"Ya, nanti melalui X-Ray, barang tetap diperiksa. Nanti ada kabin yang akan masuk zona merah atau hijau-nya," kata Kepala KPU Tipe C Bea Cukai Soekarno-Hatta (Soetta), Gatot Sugeng Wibowo di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan skema penerapan layanan aplikasi All Indonesia khusus pengiriman barang bawaan penerbangan secara otomatis akan terdeteksi oleh sistem terintegrasi tersebut.
Menurut dia, barang bawaan akan dilihat dari masing-masing profil penumpang penerbangan itu sendiri, seperti bila ada barang bawaan yang memerlukan izin, maka akan masuk ke jalur merah pemeriksaan.
"Seperti yang disampaikan Menteri Imipas, barang itu akan masuk jalur merah pemeriksaan, dan ini barang masuk 1,25 persen saja barang itu," ujarnya.
Gatot juga menjelaskan, jika terdapat penumpang yang akan menambah daftar barang bawaan melalui All Indonesia itu bisa dilakukan pengeditan dalam sistem tersebut.
"Nanti bisa diedit di aplikasi itu, bisa ditambah dan dikurangi perubahan-perubahan bawaannya," kata dia.
Baca juga: All Indonesia resmi diterapkan di seluruh bandara & pelabuhan
Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia secara resmi telah menerapkan kebijakan sistem pelayanan aplikasi 'All Indonesia' yang diberlakukan di seluruh bandara penerbangan dan pelabuhan internasional.
"Yang diharapkan bisa semakin memudahkan, membuat nyaman, membuat lebih efisien, mempersingkat waktu bagi para pelaku perjalanan dari luar negeri ke Indonesia. Baik itu warga negara Indonesia ataupun warga negara asing," ucap Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menurutnya, kebijakan layanan satu aplikasi atau All Indonesia ini sudah diberlakukan di seluruh bandara penerbangan dan pelabuhan yang ada di tanah air sebagai upaya memudahkan masyarakat dalam mengakses seluruh keperluan perjalanan ke Indonesia.
"Tentu integrasi ini adalah buah kerja keras dari semua pihak, terutama Kementerian Integrasi dan Permasyarakatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.
AHY mengatakan bila skema All Indonesia ini disiapkan untuk dapat melayani seluruh keperluan serta kepentingan dalam perjalanan dan pengiriman barang melalui bandara penerbangan hingga pelabuhan, baik itu untuk bisa memenuhi syarat keimigrasian, kesehatan, kepabeanan ataupun kekarantinaan.
"Karena sistem ini mengintegrasikan dari fungsi integrasi biaya cukai, kesehatan dan juga karantina terhadap kebutuhan hewan termasuk ikan dan produk-produknya yang masuk ke Indonesia," tuturnya.
Baca juga: Menko IPK pastikan keamanan data pribadi di layanan All Indonesia
Dengan adanya layanan baru ini, kata AHY, diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di tanah air. Selain itu, ditargetkan bisa berdampak pada peningkatan investasi sehingga tujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai pariwisata kelas dunia bisa tercapai.
"Kita berharap siapapun yang masuk ke Indonesia merasa lebih percaya diri dan nyaman, karena kita ingin meningkatkan para wisata kita," ungkap dia.
Sementara itu, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menteri Imipas) Agus Adrianto mengatakan selama penerapan layanan All Indonesia digunakan diseluruh bandara dan pelabuhan internasional akan dijamin kenyamanan dan keamanan data yang dimiliki oleh penggunanya.
"Kami akan komitmen untuk menjaga kerahasiaan. Jadi intinya bahwa kita akan sama-sama untuk mencapai penjagaan atas data yang dimiliki para pengguna," katanya.
Ia menerangkan sebagai menjaga keamanan terhadap penumpang dan barang yang masuk ke tanah air nantinya secara otomatis bakal terdeteksi melalui sistem dengan terkoneksi ke masing-masing bidang sendiri yang melakukan pengawasannya.
"Saya rasa dari jajaran bea cukai dan lainnya memiliki akses untuk me-prosessing personal-personal yang masuk. Makanya nanti bakal ada jalur merah atau jalur hijau," kata dia.
Baca juga: Imigrasi Soetta pastikan kesiapan pemberlakuan sistem All Indonesia
Baca juga: Wisatawan bisa isi deklarasi kedatangan lewat aplikasi All Indonesia
Baca juga: Komisi VII harap aplikasi All Indonesia tingkatkan kunjungan wisman
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.